.webp)
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeberkan biang kerok yang membuat kinerja keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk menjadi berat. Penyebabnya adalah tiga proyek tol yang digarap Waskita.
"Memang ada 3 tol yang kondisinya membuat keuangan Waskita berat," ujar Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo saat ditemui di Mahkamah Agung Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
Pria yang biasa disapa Tiko itu membeberkan ketiga proyek tersebut, yaitu Tol Kapalbetung (Kayu Agung-Palembang-Betung), Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu), dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tiko untuk memperbaiki kinerja keuangan Waskita, saat ini pihaknya sedang merencanakan restrukturisasi, baik kepada kreditur perbankan maupun pemegang obligasi. Pihaknya akan meminta perpanjangan tenor pembayaran utang hingga tol-tol tersebut dapat terjual.
"Tol ini memang ternyata penyelesaiannya berat dan membuat neracanya Waskita ini harus direstrukturisasi dulu. Makanya kita fokus dulu untuk restrukturisasi dengan perbankan dan nanti kita juga minta rupo-rupo untuk penundaan pembayaran," jelasnya.
Selain itu, Tiko menyebut pemerintah juga akan memberikan penambahan modal untuk penyelesaian tol. Saat ini sedang dipertimbangkan pihak yang menyelesaikan ketiga proyek ini Waskita atau entitas usaha BUMN lainnya.
"Pemerintah akan melakukan penambahan modal untuk penyelesaian tol tapi kita pertimbangkan apakah melalui Waskita atau dari entitas lain karena (Waskita) akan restrukturisasi," ucapnya.
Untuk itu, penyertaan modal negara (PMN) untuk Waskita juga ditunda menunggu sampai ada kejelasan terkait restrukturisasi. "(PMN) Waskita memang kita harus melakukan restrukturisasi dulu," imbuhnya.
Lihat juga Video: Kasus Korupsi Waskita, Kejagung Sita Rp 41 M hingga Bidang Tanah
