Pemerintah berencana menerapkan sistem multi lane free flow (MLFF) pada pengoperasian jalan tol di Indonesia. Dengan sistem ini, kendaraan yang melaju di tol tak perlu berhenti lagi di gerbang melakukan pembayaran.
Sistem tersebut saat ini dibangun oleh PT Roatex Indonesia Toll System (RITS). Dengan investasi sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun, perusahaan asal Hungaria tersebut membangun teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yang memungkinkan transaksi pembayaran tol di Indonesia dilakukan tanpa berhenti dan dibaca melalui satelit.
Direktur Utama RITS, Attila Keszeg mengatakan implementasi MLFF akan memudahkan pengguna jalan tol serta meningkatkan profitabilitas operator jalan tol karena mengurangi biaya pengumpulan tol secara besar-besaran. Selain itu, implementasi MLFF akan mengakselerasi transformasi digital Indonesia melalui digitalisasi pembayaran di jalan tol.
"Selain meningkatkan pertumbuhan PDB dengan adanya kelancaran lalu lintas orang dan barang, MLFF juga memberikan transparansi operasional yang berimplikasi pada penerimaan pajak yang lebih tinggi untuk Indonesia," katanya dalam media briefing di Kedubes Hungaria, Jakarta, Kamis (15/6/23).
Dalam perjalanan pembangunan sistem tersebut, teknologi yang dikembangkan RITS disebut tak mampu menangkap semua kendaraan yang melintas di jalan tol. Hal ini sempat disampaikan oleh eks Direktur Utama RITS, Musfihin Dahlan. Dia bilang saat ini sistem tersebut hanya mampu menjamin sekitar 80% pendapatan, sehingga ada potensi BUJT kehilangan penerimaannya hingga 20%.
Namun hal ini dibantah oleh RITS. Direktur Teknik RITS, Gyula Orosz mengaku tak tahu angka ini datang dari mana. Menurutnya apa yang dilakukan RITS saat ini selalu berorientasi pada key performance indicator (KPI) yang disepakati sesuai kontrak dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
"Tidak akan ada kebocoran 20% sama sekali. Kami tidak tahu dari mana angka ini berasal, ini tiba-tiba. Namun berdasarkan kontrak kami dengan BPJT, kami memiliki KPI yang sangat ketat. Jika Anda tidak menjangkau mereka, kami tidak diizinkan untuk memulai sistem. Jadi, pada dasarnya AI adalah titik awal yang lebih tinggi, AI ini belajar dari hari ke hari. Dan kami sekarang jauh di atas KPI. Jadi kami tidak takut akan kebocoran ini." ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Gyula menambahkan saat ini pihaknya masih terus melakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun. Ketika sistem tersebut telah teruji dan disetujui oleh auditor, maka pihaknya siap untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk melaksanakan sistem tersebut.
"Secara teknis elemen sedang dalam pengujian, jadi kami perlu memastikan itu berfungsi. Kemudian kami memiliki persetujuan auditor independen, pengujian sedang berlangsung saat ini dan kami berada di akhir fase pengembangan, dan kami akan segera sampai di sana." ungkapnya.
Cara Kerja GNSS
Mengutip keterangan Roatex Indonesia Toll System (RITS), berikut cara kerja sistem MLFF berbasis teknologi GNSS.
1. Beli tiket rute dari perangkat apapun (desktop, ponsel dengan akses internet, gerai ritel, SPBU)
2. Atau aktifkan aplikasi CANTAS di smartphone untuk memudahkan penanganan deklarasi perjalanan
3. GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses pencocokan peta, proses di sistem pusat berjalan
4. Perjalanan berakhir, kendaraan keluar dari jalan tol, proses map matching berakhir, data diambil, dan tarif tol dikalkulasi.
(eds/hns)