Proyek Tol Puncak Lagi Disiapkan, Begini Update dari PUPR

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 10 Jul 2023 14:25 WIB
Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Jakarta -

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna menyampaikan update terbaru soal rencana pembangunan jalan Tol Puncak. Proyek tersebut tengah dalam tahap penyiapan lelang 2024.

Dalam pemaparannya di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR Komisi V, Herry mengatakan, ada 6 proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang tengah dalam tahap penyiapan lelang tersebut. Termasuk di antaranya ialah jalan Tol Puncak.

"Di sektor jalan dan jembatan, tahap penyiapan ada 6 proyek dengan perkiraan investasi sebesar Rp 49,47 triliun. Yaitu jalan Tol Malang-Kepanjen, jalan Tol Lingkar Selatan Bandung, jalan Tol Kohod (Pakuhaji)-Lebakwangi (Neglasari), jalan Tol Pluit-Cengkareng, jalan Tol Sadang Extension, dan jalan Tol Puncak," kata Herry, dikutip dari siaran Youtube Komisi V DPR RI, Senin (10/7/2023).

Namun Herry tak merincikan proyek pembangunan Tol Puncak ini. Adapun dari bahan presentasinya yang ditayangkan, tertulis bahwa nilai investasi dari proyek ini masih dalam proses perhitungan sehingga besaran Rp 49,47 triliun itu tak termasuk Tol Puncak.

Dari paparan tersebut juga tertulis, jalan tol ini nantinya akan membentang sepanjang 50,9 km. Sementara progresnya saat ini, masih dalam tahap penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan. Pembangunannya diharapkan dapat mendukung konektivitas dan mengatasi kemacetan di daerah tersebut.

Selain jalan tol puncak, PUPR juga tengah mempersiapkan lima proyek di sektor jalan dan jembatan untuk lelang pada 2024. Proyek tersebut antara lain jalan Tol Malang-Kepanjen sepanjang 29,78 km, dan jalan Tol Lingkar Selatan Bandung sepanjang 46,2 km.

Selanjutnya, ada proyek jalan Tol Pluit-Cengkareng sepanjang 12 km dan jalan Tol Kohod (Pakuhaji)-Lebakwangi (Neglasari) sepanjang 12,24 km. Terakhir, ada jalan Tol Sadang Extension sepanjang 21,15 km.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono menyampaikan, proyek Tol Puncak ini diperkirakan akan menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 25 triliun.

"Usulan ini sangat baik, karena diharapkan dapat membantu kurangi kemacetan ruas non tol puncak, kalau disetujui bisa dilanjutkan. Perkiraan sementara dari hasil kajian terkini hampir Rp 25 triliun," papar Triono, dalam diskusi di Media Center Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2023).

Triono juga menambahkan, tol ini akan tersambung dengan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Tol itu akan terhubung di sekitar kawasan Caringin dan ujungnya ada di kawasan Cianjur sepanjang 52 kilometer.

Pembangunan jalan tol ini, menurut Triono, akan dilakukan dalam 5 seksi pembangunan. Pihaknya masih menunggu kepastian studi dari pihak perusahaan swasta sebagai pemrakarsa jalan tol.

Dari catatan detikcom, pemrakarsa tol ini adalah PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT. Jalan tol ini juga telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada 2030-2034.




(rrd/rir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork