Basuki Cerita Korsel Sampai Ngemis Utang ke IMF buat Bangun Tol

Basuki Cerita Korsel Sampai Ngemis Utang ke IMF buat Bangun Tol

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 26 Jul 2023 18:30 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono/Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menceritakan perjuangan Korea Selatan (Korsel) membangun infrastruktur di negaranya. Negeri Ginseng tersebut sampai harus mengemis utang dari Eropa dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) demi membangun tol.

Basuki mengatakan cerita itu didapatkan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Meski harus berutang, Korsel dinilai sukses membangun jalan tol yang menghubungkan Seoul dengan Busan.

"Saya diajari Bu Menteri Keuangan, bagaimana dulu Korea membangun jalan dari Seoul ke Busan, itu presidennya sampai ngemis-ngemis ke IMF dan ke Eropa meminjam uang, padahal saat itu krisis Korea," kata Basuki dalam acara Konferensi Proyek Strategis Nasional (PSN) di Grand Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi dia yakin bahwa jalan highway dari Seoul ke Busan akan jadi pusat pengembangan ekonomi yang kita lihat sekarang ini," tambahnya.

Di dalam negeri, Basuki menilai pendanaan menjadi salah satu faktor krusial berhasilnya sebuah PSN seperti tol. Di Kementerian PUPR ada 7 PSN jalan tol yang diselesaikan melalui penugasan BUMN senilai Rp 53,24 triliun, sementara 20 proyek tol selesai berkat skema pendanaan KPBU dengan nilai Rp 150,42 triliun.

ADVERTISEMENT

Basuki berharap pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat pembangunan tol di Seoul-Busan Korea bisa terjadi juga di proyek-proyek jalan tol di Indonesia yang sudah rampung.

"Pembangunan jalan tol yang bertujuan meningkatkan konektivitas harus diikuti dengan pembangunan jalan konektor. Jadi jalan tol ini harus diikuti terutama pemerintah daerah, untuk pengembangan wilayahnya," ujar dia.

Selain itu, kehadiran jalan tol juga bisa memangkas waktu perjalanan. Manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat banyak saat melakukan perjalanan.

"Pandemi, kalau nggak ada jalan tol pasti banyak orang frustrasi. Pandemi ini jalan tol laku keras. Istri saya saja sudah nggak mau naik pesawat ke Semarang, jadi 5 jam sampai," imbuhnya.

(aid/ara)

Hide Ads