Jakarta -
Wajah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kian nampak. Per 10 Agutus 2023 ini progres fisik dari pembangunan IKN Batch 1 mencapai 40%, atau naik 2% dari progres minggu lalu yang baru mencapai 38%.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, setiap minggu pihaknya mengawasi pembangunan IKN secara ketat. Hasilnya, tercatat rata-rata progres pembangunan IKN tiap minggunya mencapai 2%.
"Kalau satu minggu 2%, diharapkan akhir tahun 70% kalau rata-rata seminggu 2%," kata Danis, dalam Konferensi Pers menyangkut progres IKN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pekerjaan batch 1 ini merupakan paket terkontrak 2020 sampai Maret 2023. Proyek yang masuk ke dalam batch 1 antara lain pertama mulai dari bidang sumber daya air ada Bendungan Sepaku Semoi. Bendungan ini secara struktur dan keseluruhan sudah selesai tinggal finishing. Ditargetkan dapat selesai pada bulan Agustus ini. Tak hanya di bidang sumber daya air, progres positif pun terlihat dalam pembangunan jalan tol.
"Kemudian jalan tol 5A kita 39,33%. Lalu jalan tol segmen 3A ini sudah mulai progres, pembebasan tanahnya sudah mulai membaik. Realisasinya 14,6%. Begitu pula dengan jalan tol segmen IKN 3B itu udah 30%, lebih cepat juga,"
Selanjutnya di jajaran proyek bangunan Ditjen Cipta Karya, ada Istana Negara dengan progres pembangunan 21,7%, kemudian Kantor Presiden sudah di angka 25,79%, dan Gedung Sekretariat Presiden sudah di angka 22,31%. Danis mengatakan, rata-rata dari progres proyek pembangunan ini lebih cepat dari yang telah ditargetkan.
"Penataan sumbu kebangsaan juga sudah 53%. Akhir tahun ini selesai saya kira. Bangunan kantor Kemensesneg sudah 15%, lebih cepat dari rencana," katanya.
Berikutnya, ada Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 1 sudah 12,8%, Kemenko 3 sudah 9%, Kemenko 4 sudah 13%, lalu pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) mencatatkan progres yang baik dan cepat mencapai 21,4%.
4 proyek sempat molor dari target karena pengadaan tanah. Klik halaman berikutnya
Danis mengungkapkan total ada 4 proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terlambat alias molor dari target yang ditetapkan sebelumnya. Penyebabnya ialah karena adanya kendala dalam pengadaan tanah. keempat proyek yang terlambat tersebut ialah proyek Jembatan Pulau Balang, Bendungan Sepaku Semoi, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan embung.
"Embung KIPP ini juga sedikit terlambat karena ada masalah tanah disitu ada sekitar 14 embung, totalnya ada 19 embung tapi yang kontrak ini ada 14 embung ada beberapa lokasi yang memang masih memerlukan pembebasan tanah, jadi sedikit terlambat secara ini ada 20%," katanya.
Sementara itu, sedikit berbeda dengan proyek lainnya, untuk proyek Jembatan Pulau Balang sendiri tak mengalami kendala dari sisi pengadaan tanah. Danis mengatakan, jembatan ini agak terlambat karena tantangan dalam membangun pondasi di dalam laut.
Hunian ASN dan tol bisa buat runway pesawat segera dibangun
Lebih lanjut Danis mengatakan, kontrak proyek pembangunan Rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) akan diteken pada pekan depan. Adapun sebelumnya, Danis menyebut kontrak ini harusnya diteken pada 16 Agustus kemarin, namun karena adanya suatu acara akhirnya tanda tangan pun diundur minggu depan.
"Pekan depan tanda tangannya. Kalau sudah tanda tangan kontrak ya bisa langsung mulai (groundbreaking)," jelasnya.
Proyek rusun ASN ini menjadi salah satu proyek dengan porsi investasi terbesar dalam paket pembangunan IKN Batch 2, Adapun secara keseluruhan, ada sebanyak 47 tower hunian yang ditargetkan pada pertengahan 2024 mendatang 12 tower sudah bisa dipergunakan. Proyek ini murni didukung oleh dana negara lewat APBN sehingga pelaksana proyeknya perusahaan dalam negeri. Dengan asumsi satu ASN per kamar, nantinya satu towernya dapat menampung sekitar 180 ASN, sehingga 12 tower dapat menampung sekitar 2.000 ASN pada 2024.
Selain ada juga proyek Tol Akses IKN Nusantara Seksi 6A dan 6B sepanjang 3 km. Nantinya, tol ini yang akan memiliki fungsi tambahan sebagai landasan pacu (runway) pesawat dalam keadaan darurat. Proyek ini juga ditargetkan teken kontrak pada bulan Agustus ini.
"Seksi Tol 6A dan 6B prosesnya sudah hampir selesai, kita harapkan penandatanganan kontraknya dapat ditandatangani pada Agustus ini," katanya.
Di luar itu, yang juga masuk ke pekerjaan batch 2 ialah proyek Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 2. Berbeda dengan kantor Kemenko lainnya yang masuk ke dalam proyek batch 1, proyek Kemenko 2 ini terlambat lelang sehingga masuk ke batch 2. Selain itu, ada juga pekerjana jalan-jalan feder yang kontrak proyeknya baru di tanda tangan.
"Kemudian kita nanti akan masuk ke batch 2 ini informasi tambahan ada landasan untuk Bandara VVIP, Tol 5B dan juga akses menuju bandara. Itu yang akan kita kerjakan pada batch 2," jelasnya.
Proyek pembangunan IKN Batch 2 sendiri saat ini rata-rata masih merupakan paket terkontrak ataupun sedang persiapan lelang. Progresnya secara fisik terbilang masih sangat kecil yakni masih sekitar 0,1%.