Pak Jokowi, Wilayah Seperti Ini Jadi Sumber Stunting di RI

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 31 Agu 2023 17:09 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Diego Cerro Jimenez
Jakarta -

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Ananta Wiyogo mengatakan, rumah layak huni bisa mengurangi tingkat stunting. Seperti diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penurunan angka gagal tumbuh atau stunting 14% pada 2024.

Menurut Ananta, tingkat stunting di wilayah yang huniannya tidak layak cenderung tinggi. Hal ini berdasarkan kunjungannya ke daerah kumuh di Provinsi Banten.

"Contohnya saya kemarin main ke Pandeglang, ada satu desa di situ. Sama, bupatinya juga berusaha mengurangi angka stunting, tapi sumbernya daerah kumuh itu. Daerah kumuh bukan jelek, tapi daerah kumuh itu air dan sanitasinya jelek sekali," katanya dalam media Briefing DJKN di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, salah satu permasalahan di rumah tidak layak huni adalah akses air bersih. Hal itu, kata dia, berpengaruh kepada tumbuh sehat anak di rumah tersebut.

Dengan memperbaiki tempat tinggal masyarakat agar layak huni, termasuk air bersih dan sanitasi yang sehat, ia berharap stunting dapat ditekan. Ia mengingatkan stunting dapat menghambat perkembangan otak anak.

"Kalau sudah kena stunting, itu otaknya sudah nggak berkembang segitu-gitu aja. Itu tantangan yang harus segera diselesaikan," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa blak-blakan soal target penurunan stunting yang mungkin tidak tercapai pada 2024. Menurutnya salah satu penyebabnya adalah kurang sinkronnya rencana pembangunan nasional dengan daerah.

"Rencana pembangunan jangka menengah ini kan sifatnya nasional. Maka dia menjadi bukan milik pemerintah pusat saja, tapi juga pemerintah daerah. Ini lah sebabnya kalau daerah kemudian tidak sinkron rencana pembangunannya dengan yang nasional," ungkap Suharso di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).

Selama ini target stunting sering dilihat hanya sebagai tanggung jawab pemerintah pusat. Padahal pemerintah daerah juga seharusnya ikut melakukan upaya agar target itu tercapai.

Target penurunan stunting sendiri menjadi salah satu dari 10 target RPJMN yang tidak bisa tercapai di tahun 2024. Target angka stunting pada balita ditargetkan turun hingga 14% tahun depan. Namun, capaian pada 2022 masih sebesar 21,6%.




(ily/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork