PKS Minta Proyek Rempang Eco-City Setop Sementara Imbas Ricuh di Batam

PKS Minta Proyek Rempang Eco-City Setop Sementara Imbas Ricuh di Batam

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 12 Sep 2023 15:29 WIB
Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt.
Aksi Tolak Penggusuran Warga Pulau Rempang Berujung Ricuh. (Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Jokowi Buka Suara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah buka suara soal keadaan Batam yang memanas. Dia menyebut, komunikasi menjadi akar masalah bentrokan terkait pengembangan Pulau Rempang, Batam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komunikasi yang kurang baik membuat bentrokan tak terhindarkan. Jokowi lantas menyebut, sudah ada kesepakatan jika warga akan mendapat lahan dan bangunan.

"Ya itu komunikasi yang kurang baik, saya kira kalau warga diajak bicara, diberikan solusi," kata Jokowi di Pasar Kranggot, Banten, Selasa (12/8/2023).

ADVERTISEMENT

"Karena di situ sebetulnya sudah ada kesepakatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter, plus bangunannya tipe 45, tetapi ini kurang dikomunikasikan dengan baik sehingga terjadi masalah," sambung Jokowi.

Ia pun mengutus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk ke sana dan memberikan penjelasan.

"Menurut saya nanti mungkin besok atau lusa Pak Menteri Bahlil akan ke sana akan memberikan penjelasan mengenai itu," kata Jokowi.

Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) pun telah menyiapkan hunian sementara dan hunian tetap untuk masyarakat Rempang yang terdampak Proyek Strategis Nasional Rempang Eco-City. Hunian sementara yang disiapkan di antaranya Rusun BP Batam, Rusun Pemko Batam, Rusun Jamsostek, serta ruko dan rumah.

Dikutip dari situs BP Batam, setiap orang dalam satu keluarga juga akan mendapat biaya hidup Rp 1.200.000, naik dari sebelumnya Rp 1.034.636 per orang.

"Setiap orang dalam satu keluarga akan mendapatkan biaya hidup yang sebelumnya sebesar Rp 1.034.636 per orang, dinaikkan menjadi Rp 1.200.000 per orang dalam satu KK. Biaya hidup per orang tersebut termasuk biaya air, listrik, dan kebutuhan lainnya," tulisnya.

Selain biaya hidup, masyarakat juga akan mendapatkan biaya sewa sebesar Rp 1.200.000 per bulan, yang naik dari sebelumnya sebesar Rp 1.000.000. Bila nantinya masyarakat memilih untuk tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yang telah disediakan, maka uang sewa ini akan diberikan kepada masyarakat tersebut, setiap bulannya.

Hunian tetap juga disiapkan berupa rumah type 45 senilai Rp 120 juta dengan luas tanah maksimal 500 m2. Hunian itu, berada di kawasan Dapur 3 Sijantung, yang sangat menguntungkan untuk melaut dan menyandarkan kapal.


(hal/das)

Hide Ads