Hasil Polling: Pembaca detikcom Setuju Usulan Tarif Kereta Cepat Rp 300 Ribu All In

Hasil Polling: Pembaca detikcom Setuju Usulan Tarif Kereta Cepat Rp 300 Ribu All In

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 14 Sep 2023 15:58 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Ardhi Suryadhi/detikcom)
Jakarta -

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengusulkan tarif integrasi untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar Rp 300 ribu per penumpang. Harga tersebut sudah termasuk tarif LRT ke Stasiun Halim, serta kereta api feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.

Informasi ini disampaikan oleh Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi. Adapun tarif mulai dari Rp 300 ribu tersebut masih berupa usulan. Hingga saat ini, tarif KCJB masih terus dibahas bersama Kementerian Perhubungan, LRT Jabodebek, dan PT Kereta Cepat Indonesia (Persero) atau KAI.

detikcom mengadakan polling untuk mengetahui respons masyarakat terkait usulan tersebut. Polling ini digelar sejak Rabu (13/9) kemarin dan ditutup pada siang ini, Kamis (14/9), tepat pada pukul 15.00.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, total ada sebanyak 89 pembaca detikcom yang mengikuti polling tersebut. Dari jumlah tersebut, 48 mengaku setuju (pro) dengan usulan tersebut, sedangkan sisanya sebanyak 26 pembaca mengaku tidak setuju (kontra).

Pembaca yang setuju menilai, usulan tarif Rp 300 ribu all in terbilang masih cukup terjangkau dengan fasilitas yang ditawarkan. Menurut mereka yang setuju, selama alternatif transportasi lainnya masih bisa beroperasi dan tidak terganggu, tidak ada masalah.

ADVERTISEMENT

"Masih make sense sih harga segitu untuk saving waktu yang diperoleh. Toh yang di atas 2 jam juga harganya nggak beda jauh juga," tulis akun bernama Heulang.

"Salah satu alternatif transportasi, harga segitu cukup worth it sih asal fasilitas, kenyamanan dan keamanan dijaga," tulis akun bernama Taktiktux.

"Selama travel dan bus gak dilarang keberadaannya, ya bebas saja lah. Semua kan ada segmentasinya. Meski ragu kl penumpangnya bisa penuh. Kereta bandara soetta saja sepi karena mahal. Ujungnya kan rugi kl penumpang sepi," tulis akun bernama Ahmad Ganteng.

Sementara itu, untuk para pembaca yang tidak setuju alias kontra, beralasan bahwa tarif Rp 300 ribu all in masih termasuk kemahalan. Beberapa di antaranya pun membandingkan dengan tarif kereta cepat di negara lain.

"Beijing-Tianjin jaraknya 116 km dengan biaya sekitar US$ 16, sedangkan halim-bandung jaraknya 142 km, perkiraan saya antara US$ 18-22, cuma compare dengan travel pasteur bdg-jkt berkisar 115 ribu, saya prefer tetap di travel sepertinya, duduk nyaman pas sampai depan kantor," tulis akun bernama Dimas Narto. Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.

Ada pula beberapa pembaca yang berharap tarifnya bisa Rp 150-250 ribu all in. Selain itu, ada juga yang berpandangan agar kereta cepat ini bisa menerapkan tarif promo di awal sebagai transportasi publik baru.

"250-280 mungkin ini harga yang ideal," tulis akun bernama Arya Lawe.

"150 ribu di awal-awal, naik bertahap kan harus promo dulu, perkenalkan ke masyarakat luas," tulis akun bernama Imam Hargy. Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.

(shc/das)

Hide Ads