Bahlil Buka-bukaan Investasi Rp 175 T di Rempang Bukan Bohongan

Bahlil Buka-bukaan Investasi Rp 175 T di Rempang Bukan Bohongan

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 03 Okt 2023 06:00 WIB
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, banyak informasi tidak benar beredar di media sosial terkait investasi Xinyi Group sebesar US$ 11,6 miliar atau sekitar Rp 175 triliun di Rempang, Batam.

Menurutnya, ada juga narasi di media sosial yang meragukan kemampuan Xinyi Group berinvestasi Rp 175 triliun. Ia terlihat heran karena terkadang masyarakat lebih percaya kabar dari media sosial ketimbang berita benar.

"Kadang-kadang rakyat kita ini lebih percaya sosmed daripada berita benar, karena itu tanpa mengurangi rasa hormat izinkan saya untuk menyampaikan. Khususnya tentang narasi di sosial media tadi disampaikan meragukan kemampuan perusahaan membangun US$ 11,6 miliar," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa (3/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Bahlil mengaku dituduh berbohong terkait investasi tersebut. Namun, ia menegaskan sejak dirinya menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM, informasi investasi yang disampaikan tidak ada yang tidak terealisasi.

"Ini penting saya luruskan, agar seolah-olah ada orang bilang saya bodoh katanya. Ada yang bilang ini menteri investasi bodoh atau bohong. Saya mau kasih tahu pimpinan, sejak saya jadi menteri investasi, mana pernah saya bohongi publik atau bohong terhadap investasi yang telah saya sampaikan kemudian tidak terealisasi," bebernya.

ADVERTISEMENT

Adapun Bahlil menjelaskan proyek investasi di Rempang terbagi ke dalam beberapa item, dan dilakukan secara grup. Tak hanya pabrik kaca panel surya, Xinyi Group bakal membangun kawasan terintegrasi, pemrosesan pasir silika, industri soda abu, industri kaca float.

Lalu industri silicon industrial grade, industri polisilikon, industri pemrosesan kristal, industri sel dan modul surya, dan infrastruktur pendukung.

"Jadi pimpinan, US$ 11,6 miliar bukan hanya bikin pabrik kaca. Ini bagian penting yang akan kita bangun, ini satu ekosistem besar. Perusahaan ini bukan hanya Xinyi, tapi dia adalah di depan. Ada beberapa perusahaan lain," bebernya.

Dalam data yang ditampilkan, target konstruksi Xinyi Group bakal dilakukan pada November 2023, sesuai dengan perkembangan penyelesaian lahan.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI La Tinro La Tunrung juga menyinggung soal kemampuan permodalan Xinyi Group. Tapi setelah mendengar penjelasan Bahlil ia menyebut hal tersebut bisa membantah data-data yang beredar di media sosial.

"Terdengar juga masalah permodalan Xinyi yang hanya US$ 400 juta dolar, sedangkan investasi itu Rp 175 triliun, ini berseliweran data-data ini. Dan dengan modal US$ 400 juta dolar membangun investasi sampai US$ 1,2 miliar dolar ini kan impossible, tidak masuk akal," terangnya.

"Tapi tadi saya dengarkan ada grup-grup lain masuk ke sana, kenapa tidak ada penjelasan perusahaan ini akan masuk, perusahaan itu akan masuk, sehingga bisa terbantahkan apa yang dikatakan data-data yang ada," lanjutnya.

Bahlil juga menceritakan kunjungannya ke Pulau Rempang, menyusul kisruh yang belakangan terjadi. Ia menemui sejumlah tokoh di Rempang, salah satunya Garisman.

Ia berdiskusi dengan Garisman dan masyarakat dari jam 7 malam hingga jam setengah 11 malam. Menurutnya, masyarakat tidak menolak investasi di pulau tersebut.

"Diskusi saya berlanjut dari jam 7 sampai jam setengah 11 malam. Apa permintaan mereka ketua? Yang pertama mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan kiamat 5 kali pun Rempang ini nggak jalan kalau nggak ada investasi. Jadi mereka welcome dan saya bangga dengan mereka, saya senang dengar itu," tutupnya.


Hide Ads