Proyek Kereta Cepat Malaysia-Singapura Dinyatakan Batal
Singkat cerita pada akhir 2020 diberitakan pemerintah Malaysia mungkin melanjutkan proyek tersebut tanpa keterlibatan Singapura. Oleh karena itu, jalur tersebut kereta cepat yang dimulai di Kuala Lumpur akan bisa berakhir di Johor di Malaysia, bukan di Jurong East di Singapura.
Pada tanggal 1 Januari 2021, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa proyek tersebut akan dihentikan setelah perjanjian HSR berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Selain itu pemerintah Malaysia harus membayar biaya pembatalan proyek sebesar sebesar 102 juta dolar Singapura kepada Negeri Singa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek Kereta Cepat Malaysia-Singapura Mau Dilanjutkan Lagi
Berdasarkan pemberitaan Channel News Asia lainnya, pada Juli 2023 lalu pemerintah Malaysia kembali menyatakan akan melanjutkan pembangunan proyek kereta cepat antara Kuala Lumpur dengan Singapura yang sempat mangkrak.
Saat ini pihak MyHSR tengah mencari pihak swasta yang tertarik untuk berinvestasi dan membangun proyek tersebut. Hal ini dilakukan karena Malaysia enggan menggunakan uang negara guna mendanai investasi pembangunan HSR karena akan memberatkan APBN mereka.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah Malaysia atas dukungan kuat terhadap proyek HSR KL-Singapura. Proyek HSR KL-Singapura akan membawa manfaat yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan dan memperluas dinamisme perekonomian dari Lembah Klang ke Koridor Selatan semenanjung dan pada akhirnya ke seluruh Malaysia," kata Ketua MyHSR Corp Fauzi Abdul Rahman dalam pernyataannya.
"Selain memberikan pilihan perjalanan baru yang lebih aman, cepat, efisien dan berkelanjutan, proyek ini akan membantu kami berkontribusi pada agenda Malaysia Madani, menghasilkan pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan bagi masyarakat dan bangsa," tambahnya lagi.
(ara/ara)