Pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami kian dekat. Tol dengan nilai investasi Rp 21 triliun ini ditargetkan bisa beroperasi pada April 2027.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres untuk Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami oleh Badan Usaha Jalan tol (BUJT) PT Jakarta Metro Expressway dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tol ini nantinya diharapkan dapat menjadi pilot project untuk proyek jalan tol dalam kota yang lebih baik. Salah satu caranya, dengan meningkatkan unsur estetika di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun saat ini jalan tol di Indonesia yang terdiri dari 71 ruas sekitar 2.800 km, kelihatannya sudah banyak, tapi ini masih belum apa-apa. Itu masih dalam rangka kejar ketertinggalan kalau mau jadi Indonesia maju 2045," kata Basuki, dalam sambutannya di momentum penandatanganan tersebut, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, konektivitas merupakan unsur yang sangat penting dalam menunjang Indonesia Emas 2045. Oleh karena itulah, pihaknya berkomitmen untuk terus membantu mendorong percepatannya lewat pembangunan proyek-proyek tol ini.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir mengatakan, tol ini akan mulai dibangun pada Juli 2024 dan ditargetkan selesai pada Maret 2027. Tol ini akan dibangun dengan konstruksi elevated di atas Jakarta Outer Ring Road (JORR) Existing yang merupakan bagian dari jalan tol Jabodetabek.
"Jadwal konstruksi 33 bulan sejak Juni 2024 hingga Maret 2027, dan jadwal pengoperasian pada April 2027," kata Munir, dalam sambutannya.
"Titik awal proyek ini berlokasi di Jati Asih dan berakhir di persimpangan Ulujami dan dirancang untuk kecepatan rencana 80 km/jam," sambungnya.
PT Jakarta Metro Expressway (JKTMetro) sendiri merupakan konsorsium bentukkan PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk. Pemenang lelang Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami telah ditetapkan berdasarkan Surat Menteri PUPR pada tanggal 12 Juli 2023.
Munir mengatakan, jalan tol sepanjang 21,6 km ini menelan anggaran sebesar Rp 21,26 triliun, di mana Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) telah ditandatangani oleh BUJT pada 11 Oktober lalu.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan tanah Rp 1,64 triliun, dan untuk konstruksi sebesar Rp 14,08 triliun. Proyek ini merupakan Proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited) dengan masa konsesi 45 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
"Dengan dibangunnya Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami yang akan tersambung dengan jaringan jalan Tol JORR, nantinya diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas kendaraan tol eksisting," tuturnya.
(shc/kil)