Pengusaha Curhat Takut Investasi di IKN, Jokowi Bilang Gini

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 02 Nov 2023 16:39 WIB
Jakarta -

Vice CEO PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto blak-blakan soal ketakutan yang banyak dialami para pengusaha untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini diceritakan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anne mengatakan para pengusaha sebenarnya siap terlibat dalam pembangunan ibu kota baru itu, namun khawatir terhadap kepastian dan reformasi hukum. Ia mengaku takut salah langkah dan berujung diperiksa pihak berwenang.

"Jangan sampai kami support tapi (nasib) kami nggak jelas nantinya. Ujung-ujungnya, Bapak tahu deh. Ujung-ujungnya kami yang diperiksa," ucap Anne dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Kawasan IKN Nusantara, dilihat virtual, Kamis (2/11/2023).

Oleh karena itu, Anne menyampaikan agar Jokowi bekerja pelan-pelan dalam membangun IKN. Ia mengingatkan agar orang nomor satu di Indonesia itu tetap memperhatikan penegakan hukum.

"Izin Pak, saya tahu 2024 Bapak ingin kita upacara di sini. Tapi nuwun sewu pak, kami siap sat set, tapi juga ada alon-alon asal kelakon-nya, mengingat edukasi dan penegakan hukum sama pentingnya dengan IKN," ucap Anne.

Menanggapi itu, Jokowi menegaskan pembangunan IKN memang butuh waktu sekitar 15 tahun lagi. Di 2024 sebatas keinginan untuk upacara HUT RI ke-79.

"Banyak yang berpikir tahun depan IKN jadi, siapa yang ngomong? Tahun depan itu kita mau upacara di IKN, lapangannya, rumputnya sudah ditanam, pasti rampung. Kalau yang lain-lain bisa sampai 15 tahun," tuturnya.

Untuk itu, Jokowi meminta investor tidak perlu khawatir tentang keberlanjutan pembangunan IKN karena sudah diatur lewat Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

"Jadi kalau masih ada khawatir, khawatir apa gitu lho. 'Pak nanti nggak dilanjutkan', lho ini undang-undangnya sudah ada. Undang-undangnya itu didukung oleh 93% di DPR, apalagi? Takut apalagi? Takut Pemilu?" ucap Jokowi.

Terkait adanya Pemilu, Jokowi menganggap Indonesia sudah semakin pintar dalam berdemokrasi. Persaingan selama Pemilu dipandang biasa, terpenting setelahnya adalah kembali bersatu untuk Indonesia.

"Kalau mau Pemilu anget-anget dikit, agak-agak panas kan nggak papa, yang paling penting Bapak/Ibu jangan beli kipas, ngipasin. Atau Bapak/Ibu (jangan) beli kompor, panas-panasin," imbuhnya.




(aid/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork