Sejumlah rangkaian kereta (trainset) lama milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan dipermak agar lebih baik. Hal ini resmi dilakukan setelah KCI meneken kontrak dengan PT INKA (Persero) untuk peremajaan armada kereta atau retrofit sarana kereta listrik (KRL).
Ada 19 trainset KRL yang akan dipermak INKA. Hal ini tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Anggaran untuk peremajaan KRL mencapai Rp 2,2 triliun. Meski demikian, pihak KCI menjamin hal ini tidak akan mempengaruhi pelayanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah fakta-faktanya:
1. 19 Rangkaian Kereta Dipermak
Sebanyak 19 rangkaian kereta (trainset) bakal diremajakan. Peremajaan merupakan bagian dari replacement 19 rangkaian sarana KRL milik KAI Commuter yang dilakukan secara bertahap mulai 2023-2026.
"Dalam peremajaan sarana KRL, KAI Commuter akan melakukan proses retrofit sebanyak 19 rangkaian secara bertahap selama lima tahun ke depan," ucap Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto, Senin (6/11/2023).
Asdo menjelaskan, bahwa kerja sama dengan PT INKA tersebut diteken pada Jumat (3/11) di Madiun. Dalam proses retrofit, KAI juga telah mengantongi perizinan dari regulator. Selain itu, asesmen untuk spesifikasi teknologi retrofit juga sudah ditetapkan dengan serangkaian kegiatan FGD bersama berbagai stakeholder terkait.
2. Makan Waktu 13-15 Bulan
KAI juga akan mengirimkan sejumlah rangkaian kereta yang bakal di-retrofit ke PT INKA. Pada 2023, Asdo menjelaskan bahwa empat trainset akan dikirim ke PT INKA. Detailnya, tiga rangkaian seri Metro 05 dan satu rangkaian seri Metro 6000.
Waktu pengerjaan retrofit pun memakan waktu selama 13-15 bulan. Oleh sebab itu, proses Asdo mengatakan percepatan proses retrofit terus dilakukan.
"KAI Commuter akan terus berkoordinasi dengan PT INKA untuk waktu penyelesaian pekerjaan dan pengiriman rangkaian KRL serta secara rutin berkoordinasi terkait kualitas hasil proses retrofit. Hal ini mengingat total pengguna Commuter Line Jabodetabek mencapai hampir 950 ribu orang per hari," jelasnya.
3. Telan Anggaran 2,2 T
Sementara diwawancarai terpisah, Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, mengatakan bahwa pihaknya mengeluarkan anggaran Rp 2,2 triliun untuk menjalankan program retrofit.
"Retrofit totalnya Rp 2,2 triliun, jadi kita kawal juga. Retrofit adalah kereta mirip seperti baru tapi rangkanya masih menggunakan yang eksisting," bebernya.
4. Pelayanan KRL Tidak Terpengaruh
Selama proses peremajaan kereta dilakukan, Anne menjamin bahwa pelayanan KRL akan berjalan seperti biasa. Kecepatan kereta di sejumlah jalur bahkan akan ditingkatkan secara bertahap untuk mengurangi waktu tunggu dan waktu antar sarana (headway), di antaranya adalah Bekasi, yang saat ini mencapai 80-90 km per jam, Batu Ceper, 80 km per jam, dan Bogor yang bakal menjadi 80 km per jam.
Hingga saat ini, Anne menjelaskan bahwa KAI Commuter memiliki total 1.115 cars atau gerbong kereta yang beroperasi. Anne menjelaskan peremajaan kereta dilakukan untuk meningkatkan kapasitas penumpang, serta menambah dan memperbaiki kereta yang terkonservasi.
"Pengadaan sarana KRL kita ada penambahan kapasitas dan mengganti kereta-kereta yang harus dikonservasi. (Program) Retrofit mulai tahun ini secara Bertahap. Jadi dari empat trainset tahun ini baru empat lagi tahun berikutnya. Ini (program) multiyears 4-5 tahun ke depan," tandasnya.
Simak juga Video: Tawarkan Perjalanan Murah, Ini Cara Pakai fitur baru Gojek GoRide Transit