Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan tiga proyek andalannya kepada para investor. Dia mengajak para investor yang berasal dari negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) melakukan investasi di Indonesia.
Proyek pertama yang ditawarkan Jokowi adalah hilirisasi industri mineral kritis. Khususnya, hilirisasi mineral yang dapat mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
Indonesia, kata Jokowi, sedang fokus membangun ekosistem kendaraan listrik. Dari pembuatan baterai sampai ke produk kendaraannya. Targetnya Indonesia ingin bisa memproduksi 600 ribu mobil listrik pada 2030.
"Pertama, hilirisasi industri. Sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dan beragam mineral kritis lainnya, Indonesia tengah berproses membangun ekosistem EV terintegrasi dan menargetkan produksi 600.000 mobil listrik di tahun 2030 yang akan kita mulai tahun depan," ungkap Jokowi dalam pidato di KTT APEC yang disiarkan virtual, Jumat (17/11/2023).
Dia juga menjanjikan investor yang mau ikut berinvestasi di proyek hilirisasi akan mendapatkan beragam insentif dan fasilitas yang menguntungkan. "Saya berharap pebisnis APEC dapat mengambil bagian besar di sektor," sebutnya.
Proyek kedua yang ditawarkan Jokowi adalah investasi pengembangan energi hijau dalam rangka transisi energi. Dia memaparkan Indonesia memiliki potensi energi hijau yang luar biasa, 3.600 gigawatt energi baru terbarukan.
"Kami juga tengah membangun 30.000 hektare Green Industrial Park, di mana untuk pengembangannya dibutuhkan investasi, dibutuhkan pengetahuan, dibutuhkan teknologi terkini, untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus mensejahterakan masyarakat secara berkelanjutan," beber Jokowi.
Proyek terakhir yang ditawarkan Jokowi ke investor adalah ikut melakukan pembangunan dan pengembangan ibu kota baru di Indonesia. Jokowi memaparkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur akan menjadi kota pintar berbasis hutan.
"Ketiga, kami menawarkan pembangunan ibu kota baru Nusantara. Kota pintar berbasis hutan dan alam, 70% area hijau, 80% transportasi publik berbasis energi hijau," kata Jokowi.
Investasi di IKN terbuka di berbagai sektor. Mulai dari investasi infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan juga perumahan.
(hal/ara)