PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) tengah gencar melakukan penjualan hak penamaan atau naming right halte. Ditargetkan pada akhir tahun ini, akan bertambah penjualan untuk beberapa halte.
Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengungkapkan, hingga saat ini baru ada satu halte TransJakarta yang 'laku'. Halte tersebut ialah Bundara HI Astra, yang naming right-nya dibeli oleh PT Astra International Tbk.
"Baru satu, yang lain masih dalam progres. Ada beberapa halte yang lagi on going. Kita targetkan sampai akhir tahun ini ada tambahan," kata Welfizon, dalam Site Visit Halte Cawang Central, Jakarta Timur, Jumat (17/11/2023).
Welfizon pun memberi bocoran, halte yang tengah dalam proses penjajakan oleh sejumlah brand ialah halte-halte iconic, mulai dari Halte MH Thamrin, Halte Tosari, Halte GBK, hingga Halte CSW.
"Sebenarnya semua itu, yang di Sudirman-Thamrin itu dalam proses negosiasi," imbuhnya.
Namun demikian, ia belum dapat membocorkan brand apa saja yang sudah menunjukkan ketertarikannya. Welfizon juga enggan mengungkapkan besaran investasi dalam satu kali naming right. Biasanya, kontrak penamaan ini akan berlaku 3-5 tahun, tergantung kesepakatan.
Sebagai salah satu upaya dalam mendorong langkah pendanaan ini, Welfizon mengatakan, pihaknya melakukan langkah penetralan nama. Misalnya untuk Halte Cawang UKI yang terletak tepat di depan Universitas Kristen Indonesia (UKI). Kini namanya diganti menjadi Halte Cawang Central. Begitu pula dengan Halte MH Thamrin.
"Makanya nama-namanya (halte) kita netralkan (untuk naming right). Kalau kayak di Sarinah, Halte Sarinah jadi MH Thamrin," pungkasnya.
(shc/rrd)