Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mempercepat pembangunan bandara di daerah Terpencil, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP). Pembangunan ini untuk mempermudah mobilitas warga sekitar dan mendorong pertumbuhan perekonomian. Pembangunan ini juga menjadi pintu gerbang distribusi pangan dan sandang sehingga mendorong kesejahteraan masyarakat.
Tercatat, sejak 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong pembangunan dan pengembangan bandara. Dalam kurun waktu setahun terakhir sejak 2022, tercatat sedikitnya ada 12 bandara baru dibangun, terutama di kawasan 3TP.
Beberapa di antaranya, Bandara Mentawai, di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat; Bandara Tambelan di Bintan, Kepulauan Riau; Bandara Dewadaru di Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah; Bandara Taman Bung Karno di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara; Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Bandara Hasan Aroeboesman di Ende dan Bandara Mali di Alor, Nusa Tenggara Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada juga Bandara Siboru di Fakfak, Papua Barat; Bandara Douw Aturure atau Bandara Nabire Baru di Papua Tengah, Terminal Bandara Mozes Kilangin Mimika di Papua Tengah, Terminal Bandara Ewer di Kabupaten Asmat, Papua Selatan dan Bandara Kepi di Kabupaten Mappi, Papua Selatan.
"Pada pembangunan bandara-bandara itu, kami bekerja sama dengan kementerian lain dan juga pemerintah daerah setempat. Untuk Bandara Taman Bung Karno di Siau, misalnya, perlu dukungan Kementerian PUPR untuk pembangunan bandara, serta bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk peningkatan jalan akses dari Bandara ke Taman Bung Karno," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11/2023).
Salah satunya adalah Bandara Siboru yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi serta menunjang perkembangan industri di Fakfak. Bandara ini mempunyai peran simpul pertumbuhan ekonomi, perkembangan perkebunan, dan peningkatan pariwisata seiring pemekaran provinsi baru Papua Tengah.
Tak hanya itu, Bandara Douw Aturure turut berkontribusi dalam mendongkrak perekonomian, perdagangan, pariwisata, serta melayani aksesibilitas masyarakat ke dan dari Nabire, ibu kota Papua Tengah.
Dalam menghubungkan konektivitas masyarakat di wilayah 3TP, Kemenhub juga meningkatkan layanan angkatan udara perintis. Untuk menjangkau masyarakat 3TP melalui angkutan udara perintis ini, Kemenhub membagi dalam 21 koordinator wilayah. Adapun angkutan ini akan melayani 227 rute perintis penumpang, 40 rute perintis kargo dan 1 rute subsidi udara kargo dengan melibatkan 6 badan usaha angkutan udara.
Budi mengatakan hadirnya bandara baru yang didukung dengan layanan angkutan udara perintis memberikan multiplier effect bagi masyarakat di wilayah 3TP. Dari sisi mobilitas misalnya, warga Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sebelumnya harus menempuh 4 jam perjalanan dari Padang menuju Siberut dengan kapal cepat atau 12 jam dengan ferry. Kini konektivitas kedua titik bisa ditempuh hanya dengan waktu 30 menit dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Bandara Mentawai.
Selain itu, hadirnya penerbangan perintis menekan disparitas harga bahan-bahan pokok di daerah terpencil. Hal ini tentunya berdampak terhadap kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di wilayah 3TP.
"Program angkutan udara perintis dalam mendukung konektivitas wilayah 3TP sangat efektif. Berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Perdagangan terkait penurunan disparitas harga pada pelaksanaan program Jembatan Udara (perintis kargo dan subsisi udara kargo) periode Januari-Juni 2023 terjadi penurunan harga signifikan yang dilalui oleh rute Jembatan Udara dengan kisaran barang kebutuhan pokok dan barang penting di kisaran 50% - 81,25% dan barang lainnya 50% - 70%," jelas Budi.
Dampak penurunan harga bahan pokok pun turut dirasakan oleh salah satu warga Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan bernama Yohanes F Kayarmabin.
Ia mengaku turunnya harga kebutuhan pokok dari 50%-70% sangatlah membantu warga di pedalaman.
"Program Perintis Kargo sangat membantu kami, terutama untuk beras, minyak, garam, gula, tepung terigu, daging, kopi, mie instan, sampai ikan sarden, sabun mandi, dan pampers," pungkas Yohanes.
(akd/ega)