Bandara Ferdinand Lumban Tobing Permudah Akses 8 Kabupaten/Kota Sumut

Devandra Abi Prasetyo - detikFinance
Selasa, 05 Des 2023 16:41 WIB
Foto: Kemenhub
Jakarta -

Dalam mewujudkan konektivitas transportasi udara serta meningkatkan ekonomi daerah, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus memaksimalkan pelayanan di Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing. Bandara di Pinangsori ini bisa menjadi gerbang utama dalam meningkatkan ekonomi daerah Sumatera Utara, baik di sektor pariwisata maupun industri.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni mengatakan keberadaan Bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing yang terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, diharapkan mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitarnya.

"Membangun bandara ibaratnya membangun pintu gerbang. Namanya pintu gerbang, tentu kami berharap ada banyak orang yang datang dan pergi di sana sehingga pembangunan bandara itu tidak sia-sia. Di sinilah Kemenhub berharap dukungan dan peran serta pemerintah daerah. Sehingga, bandara yang sudah selesai kami bangun bisa dioperasikan dan menarik minat pengguna jasa angkutan penerbangan," kata Kristi dalam keterangannya, Selasa (5/12/2023).

Ada 8 Kota dan Kabupaten yang menggunakan jasa penerbangan di Bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, yaitu Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, dan Kota Sibolga.

Penerbangan komersial di Bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing menggunakan maskapai Wings Air dengan rute KNO-FLZ-KNO satu kali setiap hari. Maskapai Citilink dengan rute KNO-FLZ-KNO, satu kali setiap Senin dan Jumat, serta Susi Air sebagai penerbangan perintis dengan rute Lasondre-FLZ-Lasondre, satu kali setiap Senin dan Kamis.

Pun dengan fasilitas yang ada, Bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing memiliki sarana dan prasarana yang mumpuni. Seperti runway dengan panjang 2.190 meter dengan lebar 30 meter, Apron sepanjang 120 meter dengan lebar 80 meter serta fasilitas pendukung lainnya.

Di tahun 2023, bandara ini perlahan mulai bangkit dengan meningkatnya jumlah penumpang, kargo dan pergerakan pesawat yang sebelumnya menurun karena pandemi COVID-19.

"Semoga industri penerbangan terus membaik ke depannya setelah ditimpa pandemi Covid-19 yang cukup lama. Kolaborasi dan dukungan semua pihak tentunya sangat diharapkan," pungkas Kristi.



Simak Video "Beroperasi Penuh, Terbang Makin Asyik dari Bandara Kertajati"

(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork