Pemerintah akan menggelar uji coba sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa setop. Rencananya, untuk tahap awal ini uji coba akan dilaksanakan di Tol Bali Mandara pada 12 Desember 2023.
Direktur RITS Indonesia Gyula Orosz mengatakan, uji coba pertama akan diterapkan secara terbatas untuk friendly user di Bali. Adapun friendly user yang dimaksud terdiri atas kendaraan dinas kementerian, hingga kepolisian. Rencananya, akan diikutsertakan pula sejumlah perusahaan taksi di Bali.
"Untuk tahapannya di awal, kita akan lakukan yang namanya tes uji coba atau dengan friendly user di Bali. Untuk internal testing sendiri sudah dilakukan dan sudah berjalan dengan baik," katanya, ditemui di Kantor PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (5/12) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gyula menerangkan, masa percobaan ini tidak akan dilakukan selama satu bulan penuh, tetapi akan dibagi ke dalam beberapa periode hingga bulan Januari 2024. Dengan demikian tidak akan mengganggu masa-masa puncak Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Setelah uji coba dilangsungkan, uji coba akan dievaluasi pemerintah pada bulan Februari 2024. Kemudian barulah pada bulan Maret 2024 mendatang akan mulai masuk ke dalam masa transisi perpindahan ke operasi secara komersial.
Setelah uji coba di Bali, Gyula mengatakan kalau uji coba akan diperluas ke 6 ruas tol di kawasan Jabodetabek. Namun untuk detail ruas-ruas mana saja, pihaknya masih belum dapat memastikannya, tergantung dari diskusi bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dipantau Malaysia
Sistem MLFF yang diterapkan di Indonesia menggunakan basis Global Navigation Satellite System (GNSS). Indonesia sendiri menjadi pionir alias negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan teknologi GNSS ini. Karenanya, pada hari ini delegasi Intelligent Transport System (ITS) Malaysia berkunjung ke Control Center RITS dalam rangka mempelajari sistem.
"Teknologi MLFF menjadi salah satu teknologi terdepan menurut kami, state of the art, teknologi yang sangat baik kualitasnya dan sudah diakui oleh dunia. Kami sangat senang sekali ITS Malaysia mau belajar dari kami terkait dengan teknologi MLFF ini," ujarnya.
ITS Malaysia mengunjungi Control Center yang mampu memonitor arus kendaraan di ruas tol serta memastikan transaksi pembayaran yang terjadi dengan menggunakan teknologi berbasis GNSS. Gyula mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya berbagi informasi mengenai MLFF itu sendiri, mulai dari legislasinya, perangkatnya, dan bagaimana implementasinya di Indonesia.
"Kami berharap, ITS Malaysia dapat memperoleh informasi serta pembelajaran mengenai teknologi MLFF berbasis GNSS dan dapat bermanfaat bagi perkembangan sistem transportasi di Malaysia," tuturnya.
Diklaim Bisa Deteksi Truk 'Obesitas'
Sementara itu, Vice President of Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia) Resdiansyah mengatakan, teknologi GNSS ini bisa meminimalisir peredaran truk Over Dimension Overload (ODOL) alias truk obesitas di jalan tol.
"Absolutely (bisa bantu meminimalisir ODOL). Karena kalau itu ditambah lagi tekno untuk ODOL, untuk scanner, otomatis akan terdeteksi. Jadi dia pas Regis pas dia lewat kena pinalti," kata Resdiansyah, ditemui di lokasi yang sama.
Adapun ITS Indonesia merupakan pendamping Roatex dari sisi teknologinya dan memastikan tidak ada gap dengan masyarakat Indonesia. Meski bisa membantu mendeteksi ODOL, menurutnya dalam meminimalisir ODOL masih diperlukan dukungan lewat penguatan regulasi.
"Masalah kita di regulasi harus diperkuat dulu regulasi ODOL. Teknologi cuma tools, yang penting perbaikan sistem tol kita di Indonesia," ujarnya.
Resdiansyah menjelaskan, sistem ini diterapkan sebagai upaya dalam mengurangi kemacetan. Untuk penerapannya di tahap awal, akan ada tiga alternatif opsi alat transaksi, antara lain menggunakan On Board Unit (OBU), single ticket, hingga aplikasi handphone. Nantinya, akan dilihat mana opsi yang paling cocok untuk diterapkan di tol-tol Indonesia ke depannya.
"Yang perlu kita tegakkan sistem data base kita tentang elektronik identification registration, kita kan tahu sering nombok nomor palsu. Itu yang sedang kita perbaiki bersama Korlantas," pungkasnya.
Simak juga Video 'Bayar Tol Akan Pakai HP, Bagaimana Kalau Tidak Punya?':