Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meresmikan 5 bendungan di awal tahun 2024. Bendungan-bendungan ini tersebar di sejumlah daerah, mulai dari Jawa Barat hingga IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja. Adapun bendungan sendiri menjadi salah satu infrastruktur yang pembangunannya terus digencarkan PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
"Lima bendungan yang siap diresmikan di awal 2024 yaitu Bendungan Karian, Cipanas, Sepaku Semoi, Tiu Suntuk, dan Lolak," kata Endra, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endra mengatakan, langkah ini merupakan upaya nyata pemerintah dalam menambah tampungan air di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan air dan pangan, sekaligus mitigasi terhadap dampak perubahan iklim.
Berikut rincian 5 proyek bendungan yang akan diresmikan awal 2024
1. Bendungan Karian
Bendungan Karian dengan kapasitas tampung 314.7 juta m3 akan menambah suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 22.000 hektare. Selain irigasi, bendungan ini akan menyediakan air baku untuk kebutuhan rumah-tangga, dan industri di 9 kota/kabupaten di Provinsi Jakarta dan Banten sebesar 14,6 m3/detik.
Rinciannya, Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon sebesar 1,5 m3/detik, dan Maja Kabupaten Lebak sebesar 0,6 m3/detik. Kabupaten Bogor sebesar 0,2 m3/detik, Kabupaten Tangerang sebesar 3,6 m3/detik, Kota Tangerang sebesar 2,0 m3/detik, Kota Tangerang Selatan sebesar 1,8 m3/detik, dan Kota Jakarta Barat sebesar 4,2 m3/detik.
2. Bendungan Cipanas
Bendungan Cipanas diproyeksikan untuk menambah suplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut. Bendungan Cipanas juga diharapkan dapat memenuhi air baku sebesar 850 liter/detik bagi kawasan industri Rebana dan kawasan permukiman, termasuk Bandara Kertajati.
3. Bendungan Sepaku Semoi
Bendungan Sepaku Semoi juga siap diresmikan dan difungsikan untuk penyediaan air baku di kawasan IKN dengan kapasitas sebesar 2.000 liter/detik dan untuk Balikpapan sebesar 500 liter/detik. Bendungan Sepaku Semoi juga memiliki kemampuan reduksi banjir hingga 232 m3/ detik atau sebesar 55% untuk Kawasan IKN dan Kecamatan Sepaku.
4. Bendungan Tiu Suntuk
Bendungan Tiu Suntuk yang berlokasi di Sumbawa Barat dibangun sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp1,22 triliun. Dengan kapasitas tampungan 55,90 juta m3 dan luas genangan 312,09 Ha, bendungan ini nantinya mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter/detik, daerah irigasi seluas 1.900 Ha.
Selain itu, Bendungan Tiu Suntuk juga memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW, reduksi banjir sebesar 390 m3/detik, dan potensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.
5. Bendungan Lolak
Terakhir, ada Bendungan Lolak memiliki luas area genangan 97,5 hektar. Bendungan yang berlokasi di Sulawesi Utara ini diproyeksikan saat beroperasi dapat memasok air irigasi seluas 2.214 hektar, mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 megawatt.
(shc/das)