Deretan Proyek IKN yang Disuplai Waskita Beton, Istana Presiden-Gedung Kemenko

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 13 Des 2023 14:07 WIB
Foto: Istana Presiden IKN/Dok Tangkapan Layar YouTube Setpres
Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menjadi salah satu penyuplai dari proyek-proyek jumbo di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk pendapatan atau revenue perusahaan.

President Director WSBP, FX Purbayu Ratsunu mengatakan, produk beton cair atau readymix menjadi segmen yang menyumbang revenue paling besar. Produk readymix menjadi top product WSBP terutama dikarenakan menyuplai kebutuhan di IKN Nusantara sejak Januari 2023.

"Produksi readymix didukung dengan adanya 3 Batching Plant (BP) yang dimiliki WSBP di area sekitar IKN Nusantara," katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/12/2023).

Adapun beberapa proyek strategis di area IKN Nusantara adalah Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung, Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Kemenko 3-4, dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.

Lebih lanjut Purbayu mengatakan, lebih dari 50% perolehan pendapatan pada 2023 diperoleh dari pasar non WSKT dengan tetap memperhatikan kesehatan keuangan pelanggan. WSBP juga menekankan kedisiplinan dalam pembayaran termin tepat waktu (AR Days optimal).

Sepanjang tahun 2023 ini, WSBP mencatat pertumbuhan nilai kontrak baru tahun 2023 yang berasal dari pasar eksternal sekitar 60-70%, sehingga secara tahunan porsi kontrak non WSKT dapat tumbuh sekitar 170-220% hingga September 2023. Adapun secara nilai, Nilai Kontrak Baru WSBP ditargetkan berkisar Rp 2,0-2,1 triliun pada akhir 2023 ini dan ditargetkan dapat tumbuh sebesar 20-25% pada akhir tahun 2024.

Purbayu mengatakan, pihaknya menargetkan pada tahun 2024 revenue dapat tumbuh sebesar 25-35% dibandingkan tahun 2023 dengan keseluruhan rata-rata margin laba kotor sebesar 15-16% serta menargetkan EBITDA positif pada tahun 2024. Dukungan optimalisasi quarry akan menjadi kunci dalam mendukung efisiensi biaya produksi dan menjaga profitabilitas yang berkelanjutan.

"Dalam langkah diversifikasi bisnis yang inovatif, WSBP akan mengoptimalkan penggunaan quarry untuk mendukung produksi demi memenuhi permintaan pelanggan. WSBP juga menambah lini bisnis dari sewa alat dengan pencapaian revenue sebesar Rp 16 miliar yang berhasil dicapai dari Januari hingga September 2023," ujarnya.

Hingga akhir tahun 2023, WSBP juga telah berhasil menyelesaikan 90% dari implementasi Perjanjian Perdamaian atas Restrukturisasi Utang. Di mana milestone utamanya adalah pembayaran kas melalui CFADS sebanyak 2 kali yaitu pada 27 Maret dan 25 September 2023 dengan nilai total pembayaran sebesar Rp 152,2 miliar, termasuk pembayaran bunga kredit kepada Kreditur Finansial (9 Bank yang menyetujui/mendukung Perjanjian Perdamaian).

Selain itu, pada 4 Agustus 2023 lalu, WSBP telah melaksanakan debt to equity conversion tahap I senilai Rp 1,43 triliun melalui Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai ketentuan Tranche D Perjanjian Perdamaian.

WSBP juga telah melakukan penerbitan Obligasi Waskita Beton Precast I dan II Tahun 2023 kepada para pemegang obligasi di Bursa Efek Indonesia pada bulan Maret 2023 sesuai dengan ketentuan Tranche B Perjanjian Perdamaian. WSBP juga akan melakukan pencatatan Obligasi Wajib Konversi (OWK) di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 1,85 triliun pada 13 Desember 2023.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya WSBP telah melaporkan, per 17 November 2023 lalu, progress suplai untuk proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI sebesar 57,12%, Proyek Gedung Kemenko 3-4 sebesar 39,44%, dan Proyek Jalan Kerja/Logistik IKN KIPP Lingkar Sepaku Segmen 4 sebesar 80,20%.

Kemudian untuk Proyek IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) KIPP progresnya sebesar 94 %, Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Tahap I sebesar 44,40%, Proyek Pembangunan Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum sebesar 81%, dan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur dan Barat sebesar 63,43%. Adapula 2 kontrak baru yaitu Proyek Jalan Feeder (Distrik) IKN sebesar 2%, dan Proyek Pembangunan Rumah Susun ASN sebesar 1,8%.

"Total progress suplai BP Sepaku untuk proyek tersebut sebesar 57,69% dengan total nilai kontrak seluruh proyek sebesar Rp 286,97 miliar," ujar Vice President of Corporate Secretary Fandy Dewanto dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

Proyek lainnya yang disuplai oleh WSBP adalah Proyek Jalan Tol Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang Seksi 5A dengan nilai kontrak Rp 76,51 miliar, yang dibangun menggunakan Readymix dari BP Tempadung dengan kapasitas produksi sebesar 56 m3/jam dan volume 1.232 m3/hari. Progress suplai proyek ini sudah mencapai 35,09%.

Lihat juga Video: Anies Sebut IKN Bikin Ketimpangan Baru, Ini Jawaban Jokowi







(shc/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork