Otorita IKN Tegaskan Terowongan Bawah Laut Bentuk Mitigasi Konservasi Hayati

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 27 Des 2023 13:47 WIB
Ilustrasi proyek di IKN. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) buka-bukaan terkait dengan rencana pembangunan Terowongan Bawah Laut atau Immersed Tunnel di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proyek ini disinyalir akan berdampak pada lingkungan perairan di sekitar Teluk Balikpapan.

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Pungky Widiaryanto mengatakan, dalam sejarahnya pemerintah mulanya bukan akan membangun terowongan, melainkan jembatan penghubung antara Balikpapan dengan IKN melalui Teluk Balikpapan.

Akan tetapi, proyek tersebut disinyalir akan merusak lingkungan, khususnya habitat satwa pesut dan beberapa spesies lainnya. Alhasil, pembangunan terowongan dipilih sebagai alternatif lain yang dipandang lebih aman.

"Namun demikian, walaupun kita sudah mengganti dari dulunya membangun jembatan di atas teluk ke tunnel bawah laut dengan harapan meminimalisir, kami paham, beberapa masukan, tetap akan merusak. Memang kami sadar, ada aktivitas manusia akan merusak alam," katanya, dalam Diskusi Publik, lewat saluran telekonferensi, Rabu (27/12/2023).

Pungky mengatakan, pada prinsipnya memang suatu aktivitas manusia tentu akan memberikan dampak ke lingkungan, ketimbang tidak ada aktivitas sama sekali di kawasan tersebut. Karena itulah, sebagai bentuk komitmen dalam pembangunan IKN dan dalam menjaga alam, pihaknya mencari jalan tengah.

"Memang kalau dibandingkan tidak diapa-apakan (kawasan), pastilah (tidak ada dampaknya). Kalau suatu alam tidak diapa-apakan, akan lebih baik ketimbang kita bangun. Namun kita bangun pun menerapkan beberapa prinsip," ujar Pungky.

"Kita coba meminimalisir dengan yang dulunya dari segi sejarah bangun jembatan yang akan merusak parah, jadi ke tunnel. Walaupun kami sadar tunnel pun juga punya risiko merusak atau memberikan efek juga," sambungnya.

Di sisi lain, menurutnya keberadaan IKN sendiri penting untuk peradaban manusia. Pembangunannya sendiri juga telah diatur dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara.

Adapun saat ini, terowongan bawah laut ikn tengah dalam tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan. Demi menjamin keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan alam, pihaknya juga akan memberikan berbagai masukan agar unsur alam ini menjadi salah satu fokus utamanya.

"At least secara bijak kita juga harus mengingat bahwa IKN ini untuk peradaban manusia juga. Kita juga harus bijak juga menyikapi, kalau kita bisa meminimalisir, kita kasih beberapa input, kasih beberapa solusi sehingga antara pembangunan manusia dengan alam pun bisa selaras. Bukan seolah-olah salah satu yang kita unggulkan," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, Terowongan Bawah Laut atau Immersed Tunnel menjadi salah satu proyek jangka panjang yang masuk ke dalam mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Diproyeksikan, pembangunan proyek ini bisa

"Kita baru selesaikan mungkin bulan depan FS. Setelah itu kita lakukan, kita harus hati-hati karena ini teknologi pertama yang kita buat," ujar Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, dalam Konferensi Pers Progres IKN di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023).

Danis mengatakan, setelah FS dirampungkan barulah proyek ini akan masuk ke tahap detail engineering design (DED). Dalam tahapan ini, barulah akan dilihat mulai dari seberapa dalam terowongan tersebut hingga proses pembiayaannya.

"Ini masih dikaji sampai tahun depan. Saya kira mulainya sampai sekarang 2023-2024 lebih kepada persiapan memastikan engineering desainnya dan kepastian proses pembiayaan. Jadi baru akhir 2024 atau awal 2025 baru bisa dilaksanakan (proyeknya) Saya kira sesudah 2024," jelasnya.

Danis menambahkan, pihaknya juga telah mempelajari sistem terowongan bawah laut milik Korea Selatan dan Jerman untuk diterapkan di Indonesia. Lewat studi ini harapannya bisa membantu RI dalam mematangkan rencananya.




(shc/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork