Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan tahun depan perusahaannya bakal mendapat suntikan modal negara sebesar Rp 2 triliun. Nantinya, penambahan modal negara alias PMN itu bakal digunakan untuk urusan pengadaan sarana KRL Jabodetabek.
"Untuk KRL? Nanti tahun depan itu. Iya (pasti akan cair). Itu mau beli KRL baru kan ada 3," ujar Didiek ditemui di Balai Yasa Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023).
Urusan pengadaan kereta KRL ini menurut Didiek bakal bekerja sama dengan INKA dan juga pihak Jepang. "Masih dengan ini konteksnya dengan INKA dan Jepang," katanya.
Seperti diketahui, KAI melalui anak usahanya PT KAI Commuter bakal mengimpor kereta baru sebanyak 3 rangkaian untuk menggantikan kereta yang sudah lama digunakan.
Dalam catatan detikcom, rencana pengadaan sarana KAI dari 2023 hingga 2027 bakal dilakukan lewat 3 cara. Pertama, 19 rangkaian lama bakal dilakukan pembaharuan atau retrofit oleh INKA. Kedua, pembelian 3 trainset baru dari luar negeri, kabarnya dari Jepang. Terakhir, pengadaan kereta baru sebanyak 24 rangkaian yang dibeli baru dari INKA.
Soal jatah tambahan modal untuk KAI, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan ada total anggaran Rp 12,8 triliun dari alokasi cadangan investasi 2024. Nah nantinya tambahan modal untuk KAI akan diambil dari sana.
Selain KAI, PMN juga rencananya bakal diberikan untuk IndonesiaRe Rp 1 triliun, PT Pelni (Persero) Rp 3 triliun, PT Inka (Persero) 1 triliun, PT PLN (Persero) Rp 5,86 triliun dan ID Food Rp 832 miliar.
Data itu dipaparkan Erick saat melakukan rapat dengan Komisi VI DPR September yang lalu. Untuk nasib PMN KAI hingga Inka ini pun masuk dalam kesimpulan rapat. Hanya saja Erick bilang cair atau tidaknya PMN bakal didiskusikan dulu dengan Kementerian Keuangan.
"Sedangkan PMN cadangan investasi Rp 12,8 triliun akan didiskusikan lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan, namun demikian PMN terkait cadangan investasi tersebut akan diprioritaskan kepada BUMN-BUMN sebagai berikut," papar Erick.
(hal/das)