Jakarta merupakan kota yang menyimpan segudang cerita. Salah satunya ada kisah stasiun pertama ibu kota yang kini sudah menghilang ditelan zaman dan berubah jadi lahan parkir.
Melansir dari situs resmi Heritage KAI, Senin (8/1/2024), stasiun kereta api di Kota Jakarta adalah Batavia Noord (stasiun Batavia Utara). Stasiun ini berlokasi di sisi selatan gedung Raad van Justitie (sekarang jadi Museum Seni Rupa & Keramik) dengan Stasiun Batavia Zuid (Stasiun Jakarta Kota).
Secara spesifik, stasiun ini hanya berjarak 200 meter dari Stasiun Jakarta Kota yang artinya lokasi bekas stasiun tersebut sudah menjadi bagian dari komplek Bank BNI Kota Tua. Dalam penelusuran detikcom di lokasi, kini sudah menjadi area parkir dan lapangan kecil gedung BNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam salah satu unggahan akun Instagram resmi KAI dijelaskan stasiun ini dibangun pada 1871 oleh perusahaan kereta api swasta, Netherland Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Kala itu stasiun tersebut diresmikan dengan nama Batavia Hoofdstation (Stasiun Pusat Batavia) atau dikenal juga sebagai Stasiun Batavia NIS.
Pada masanya stasiun tersebut melayani rute jalur Batavia-Buitenzorg (Jakarta-Bogor), yang disebut-sebut sebagai cikal-bakal KRL Commuterline Jakarta-Bogor. Namun pada 1913 jalur KA itu kemudian dijual kepada pemerintah Hindia Belanda dan dikelola oleh Staats Spoorwegen (SS).
Barulah sejak itu nama Stasiun Batavia Hoofdstation berubah menjadi Stasiun Batavia Noord. Pergantian nama ini dilakukan untuk membedakan dengan Stasiun Batavia Zuid yang saat itu sudah berdiri.
Tidak lama setelah itu Stasiun Batavia Noord ini sempat difungsikan pemerintah Hindia-Belanda sebagai stasiun pusat sementara saat Stasiun Batavia Zuid ditutup pada tahun 1926 untuk renovasi menjadi bangunan Stasiun Jakarta Kota yang kini ada.
Pembangunan Stasiun Jakarta Kota ini selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Namun setelah stasiun ini selesai dibangun, Batavia Noord kemudian ditutup dan bangunan utama serta rel-rel yang ada langsung dibongkar.
(kil/kil)