Co-kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Trikasih Lembong mengkritik realisasi investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kritik tersebut lantas ditanggapi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Bahlil menjelaskan, dari kebutuhan pendanaan investasi IKN yang sebesar Rp 466 triliun, 20% di antaranya disumbang dari APBN. Menurutnya jumlah itu pun tidak langsung digelontorkan sekaligus, melainkan butuh waktu 10-20 tahun.
"Sahabat saya ini kadang-kadang halusinasinya tingkat tinggi. Total rancangan investasi di IKN itu kurang lebih Rp 500 triliun, kurang lebih ya. Di mana kebijakan negara 20% itu dari APBN. Kurang lebih kalau itu Rp 500 triliun berarti Rp 100 triliun," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
"Kalau itu Rp 400 triliun berarti Rp 80 triliun. Dan itu waktunya bukan sekaligus, itu waktunya paling cepat itu kurang lebih sekitar 10 sampai 20 tahun," tambahnya.
Ia mengatakan jika ingin melihat investasi yang masuk bisa dilihat dari progres pembangunan IKN. Bahlil menyatakan saat ini sudah dibangun hotel, rumah sakit, tempat olahraga di IKN yang semuanya digarap oleh swasta.
Adapun pembangunan IKN terus dikerjakan demi mengejar target pemindahan kantor pemerintahan pada Agustus 2024. Sehingga menurutnya sangat keliru jika ada anggapan IKN sepi investor.
"Sekarang pembangunan kita kejar sampai dengan 2024 ini, bulan Juli, karena Agustus kan kita sudah mau ke sana, dan ada beberapa hotel yang sudah mau jadi di bulan Juli. Jadi sangatlah keliru. Kedua, kita ini jangan asbun (asal bunyi) gitu loh, asal buni itu nggak bagus," tuturnya.
Adapun Bahlil mengklaim investasi di IKN sangat bagus dan bernilai tinggi. Apalagi, kata dia, harga tanah di IKN terbilang masih sangat terjangkau.
"Saya sampaikan ini investasi bagus, ke depan pasti nilai valuasi kalian (investor) akan naik karena harga tanha masih sangat terjangkau, dan ini investasi masa depan. Ini konsep kota hijau yang pertama yang kita bangun. 75% itu statusnya hutannya masih kita jaga, 25% yang kita jadikan bangunan, jalan, fasilitas umum," sebut Bahlil.
Sebelumnya dalam catatan detikcom, Co-Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Thomas Lembong menyinggung investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur yang disebut sepi peminat. Menurut dia sepinya investasi di IKN bukan terjadi belakangan namun sejak awal proyek itu dibangun.
(ily/das)