Moda kereta cepat yang kini sudah tersambung dari Jakarta ke Bandung rencananya bakal diperpanjang sampai Surabaya. Hanya saja, wacananya kereta cepat akan disambungkan terlebih dahulu ke Yogyakarta dari Bandung sebelum diperpanjang lagi ke Surabaya.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator buka-bukaan soal wacana perpanjangan kereta cepat ke Yogyakarta kemudian baru ke Surabaya. Menurut General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa pihaknya sendiri masih dalam koordinasi dengan pihak-pihak terkait soal lanjutan kereta cepat sampai Surabaya.
Dia mengakui opsi pembangunan kereta cepat bertahap sampai Yogyakarta memang muncul. Namun sampai saat ini belum ada keputusan pasti soal hal itu.
"Terkait hal ini saat ini masih dalam tahap kordinasi dan diskusi bersama kementerian, terkait seluruh ruang lingkup dan skemanya akan seperti apa. Apakah bertahap sampai Yogyakarta atau langsung sampai dengan Surabaya," ujar Eva ketika dihubungi detikcom, Minggu (28/1/2024).
Eva sendiri mengatakan sampai saat ini pihaknya belum melakukan studi kelayakan resmi untuk lanjutan kereta cepat ke Surabaya. Pihaknya masih fokus untuk meningkatkan layanan yang ada hingga memaksimalkan proses transfer teknologi terhadap sumber daya manusia KCIC dari China.
Ketika penugasan sudah diberikan, pihaknya akan siap menjalankan seluruh arahan dari pemerintah soal lanjutan kereta cepat hingga ke Surabaya.
"Yang pasti dari KCIC jika kami diberikan penugasan tersebut maka siap untuk menjalankan seluruh arahan dari pemerintah," ungkap Eva.
Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi sendiri yang mengatakan pihaknya berpeluang besar untuk membangun lanjutan kereta cepat secara bertahap, diawali dari menyambungkan jalur ke Yogyakarta terlebih dahulu.
Kereta cepat Bandung ke Yogyakarta akan menjadi fase I lanjutan kereta cepat ke Surabaya. Waktu serta biaya pembangunan kereta cepat menjadi pertimbangan utamanya.
"Ada kemungkinan begitu (sampai Yogyakarta lebih dulu), kan kalau sampai Surabaya masalah waktu, biaya, kenapa nggak Yogya?" ungkap pria yang akrab disapa Edo itu di Ruang Rapat Pansus B, Gedung DPR RI, Jakarta Pusat Kamis (25/1/2024) yang lalu.
(hal/das)