PT Jasa Marga (Persero) Tbk menanggapi pemberitaan yang mengabarkan Grup Salim akan mengakuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Penandatanganan kesepakatan dikabarkan dilakukan pekan ini.
Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani tidak menampik adanya rencana akuisisi itu. Hanya saja ia belum mau bicara karena transaksi tersebut bersifat privat.
"Sebagai bagian dari confidentiality agreement dan NDA antara Jasa Marga dengan para investor, serta mengingat transaksi ini bersifat private, kami tidak bisa mengungkapkan identitas dari para calon investor," kata Faiza dalam pernyataannya, Rabu (26/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dapat kami tekankan bahwa perusahaan mencari mitra kredibel yang secara jangka panjang mampu memahami, mengapresiasi dan mencari nilai investasi jangka panjang melalui aset JTT," tambahnya.
Faiza menjelaskan, kegiatan pendanaan dengan penjualan sebagian saham (equity financing) PT JTT saat ini masih berjalan dan dipersiapkan dengan matang melalui proses diskusi dan finalisasi yang seksama dengan calon mitra strategis dan para pemangku kepentingan.
"Ditargetkan selesai pada tahun 2024," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, akuisisi dilakukan oleh Filipina Metro Pacific Tollways Corp (MPTC), pengembang jalan tol terbesar di Filipina yang terafiliasi dengan Grup Salim melalui First Pacific Company Ltd.
"Mereka sedang dalam dokumentasi akhir. Hanya sedikit perubahan yang masih terjadi," kata Chairman MPTC Manuel Pangilinan dikutip dari Manila Standard.
"Selalu ada masalah pada dokumentasi di menit-menit terakhir. Ingat, Jasa Marga adalah badan usaha milik negara. Mereka mempunyai sistem persetujuannya sendiri. Butuh waktu lebih lama dibandingkan swasta," tambahnya.
Direktur Keuangan MPTC Chris Lizo sebelumnya mengatakan perkiraan nilai 35% saham PT JTT antara US$ 1-1,5 miliar, atau setara Rp 16,37-24,55 triliun (kurs Rp 16.370).
Dengan keputusan akuisisi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar 30 miliar peso Filipina per tahun kepada MPTC. Jika dirupiahkan maka nilainya sekitar Rp 8,35 triliun (kurs Rp 278).
JTT memiliki jaringan jalan tol terkoneksi terbesar di Pulau Jawa dengan perkiraan 750.000 hingga 800.000 kendaraan per hari. MPTC bekerja sama dengan dana negara Singapura, GIC untuk mengakuisisi saham Jasa Marga.
Berdasarkan usulan kemitraan tersebut, anak perusahaan MPTC di Indonesia akan mengakuisisi 20,3% dari 35% yang akan dibeli, sementara GIC akan memiliki 10,3%. Kemudian PT Margautama Nusantara yang dipimpin MPTC akan mengambil sisa 4,2%.
Simak juga Video 'Jalan Tol Trans-Jawa, Perkuat Konektivitas Antar Wilayah di Indonesia':