Direktur Utama IDM, Febrina Intan menambahkan, dalam pengembangan Zona 2 IDM juga melakukan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. Ruang terbuka hijau ini tidak hanya akan mempercantik kawasan, tetapi juga memberikan area untuk kontemplasi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana alam yang tenang di sekitar candi.
"Kami mengembalikan koefisien dasar bangunan (KDB) di area Candi Borobudur dibawah angka 4% sebagaimana direkomendasikan oleh UNESCO, untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan nyaman," ujar Febrina.
Fasilitas-fasilitas baru seperti taman lanskap, museum, dan Kampung Seni Borobudur akan menambah daya tarik Borobudur sebagai pusat seni dan budaya. Pengunjung akan dapat merasakan pengalaman yang lebih beragam, mulai dari pertunjukan seni hingga ruang untuk beristirahat yang nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampung Seni Borobudur dibangun di area seluas 10,74 hektare (ha) dan dirancang untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dengan berbagai fasilitas yang modern. Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirancang untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dengan fasilitas yang lebih baik dan akses yang mudah bagi wisatawan.
Target Kunjungan Wisatawan Mancanegara Naik 5 Kali Lipat
Di samping itu, peningkatan konektivitas internasional juga menjadi fokus utama. Kerja sama dengan maskapai seperti Thai Airways, yang telah menjalin MoU dengan InJourney, memungkinkan adanya penerbangan langsung dari Bangkok ke Yogyakarta. Hal ini akan membuka akses lebih luas bagi wisatawan internasional, khususnya dari Asia Tenggara.
Jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta baik wisatawan domestik dan mancanegara, jumlah tersebut 10%-nya merupakan kunjungan dari wisatawan mancanegara.
Dengan jumlah yang sangat potensial ini dan dengan dibukanya konektivitas udara antara Thailand via Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) ditargetkan terdapat kenaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar 5 kali lipat ke depannya.
(shc/ara)