Sejarah Kereta Api di RI: dari Lokomotif Uap hingga Kereta Cepat

Sejarah Kereta Api di RI: dari Lokomotif Uap hingga Kereta Cepat

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 29 Sep 2024 10:30 WIB
Perjalanan Kereta Cepat Batal Gara-gara Gempa
Foto: Dok. PT KCIC
Jakarta -

Sektor perkeretaapian di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Kereta api mulai beroperasi di Indonesia sejak bentuknya lokomotif uap hingga kini menjadi kereta listrik berkecepatan tinggi macam Whoosh Jakarta-Bandung.

Dalam publikasi Ditjen Perkeretaapian di Instagram, @ditjenperkeretaapian, dikutip Minggu (29/9/2024), dijelaskan kereta api sudah ada di Indonesia sejak 1864. Publikasi ini dibuat untuk menyambut hari kereta api nasional yang jatuh pada 28 Oktober kemarin.

"Selamat Hari Kereta Api Nasional! ⁣Sejak 1864, kereta api telah menghubungkan Indonesia dari dari saru kota ke kota lainnya. Dari lokomotif uap hingga kereta listrik, transportasi perkeretaapian terus menjawab kebutuhan masyarakat," tulis Ditjen Perkeretaapian dalam unggahannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selengkapnya, dalam publikasi itu dijelaskan sejarah perkeretaapian dimulai pada tahun 1864, kala itu pembangunan kereta api pertama dibangun oleh perusahaan kereta api swasta Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschapij (NIS).

Jalur yang pertama dibuat terletak di Jawa Tengah, yaitu Semarang Tawang-Tanggung sepanjang 25 kilometer. Setelah itu jalur dilanjutkan ke Solo. Di 1887 hingga 1938 pembangunan stasiun mulai dilakukan di Pulau Jawa. Di masa ini kereta api diangkut dengan mesin lokomotif uap.

ADVERTISEMENT

Di tahun 1925 era baru perkeretaapian dimulai, kereta rel listrik mulai diperkenankan. Salah satunya adalah kereta dengan lokomotif ESS 3201 yang kini terawat sebagai kereta api heritage KAI sekarang.

Per tahun 1945 hingga 1950 sektor perkeretaapian mulai memasuki masa nasionalisasi usai Indonesia merdeka. Semua kereta milik perusahaan Belanda diambil alih oleh pemerintah yang baru dibentuk.

Indonesia yang baru merdeka langsung membentuk Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI). Dilanjutkan pada 1971, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) dibentuk pemerintah untuk menggantikan DKARI.

PJKA kemudian berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) di 1990 dan berubah lagi menjadi PT KAI seperti saat ini sejak 1999.

Sejak 2011 sampai sekarang, sektor perkeretaapian di Indonesia banyak melakukan pengembangan moda kereta api perkotaan. Beberapa moda perkeretaapian baru muncul di era yang berlangsung hingga sekarang.

Dari penelusuran detikcom, di 2013 revolusi KRL Commuter Line Jabodetabek dimulai hingga menjadi seperti sekarang.

Kemudian muncul juga moda kereta api massal seperti kereta ringan Light Rail Transit (LRT) yang sudah ada 3 jaringan di Indonesia. Mulai dari LRT Palembang dan LRT Jakarta yang memulai operasi dalam rangka menyambut Asian Games di tahun 2018. Satu jaringan lagi adalah LRT Jabodebek yang beroperasi sejak tahun 2023 yang lalu.

Lebih lanjut di 2019 ada juga operasional moda baru Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. Moda yang satu ini menjadi kereta api pertama di Indonesia yang beroperasi di bawah tanah.

Moda baru lainnya yang muncul adalah Kereta Cepat yang saat ini beroperasi dari Jakarta ke Bandung dengan sebutan Whoosh. Kereta Cepat yang diklaim pertama kali ada di Asia Tenggara itu sudah beroperasi setahun lamanya sejak tahun 2023 lalu.

Terakhir ada juga kereta otonom Autonomous Rail Transit (ART) yang saat ini sedang diujicobakan untuk bisa beroperasi pertama kali di Ibu Kota Nusantara (IKN).

(hal/rrd)

Hide Ads