Presiden Prabowo Subianto dalam programnya memiliki visi dan misi yaitu Asta Cita Kabinet Merah Putih. Di dalamnya, keterkaitannya dengan tanah yaitu swasembada pangan dengan menetapkan sistem pertahanan dan mendorong kemandirian Tanah Air melalui swasembada pangan dan energi.
Sejalan dengan itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menyampaikan target dan luasan wilayah di Tanah Air yang akan dijadikan sebagai lahan swasembada pangan.
"Di Papua 1 juta hektar, di Kalimantan Tengah 1 juta hektar, Kalimantan Selatan 400.000 hektar, Kalimantan Timur 400.000 hektar, Sumatera Selatan 200.000 hektar. Totalnya 3 juta hektar lahan," papar Nusron sesaat setelah rapat koordinasi bersama Kementerian Transmigrasi di Gedung Kementerian ATR/BPN, Selasa (12/11/2024).
Tidak hanya membeberkan soal luasan wilayah lahan untuk swasembada pangan, Nusron merinci perihal kebijakan satu peta (one map policy) dalam mengantisipasi daerah rawan bencana.
"Supaya rakyat memotret gampang memang itu dibutuhkan satu kebijakan tata ruang. Sehingga orang melihat tata ruang itu utuh secara makro. Termasuk antisipasi bencana, potensi ekonomi, potensi pertahanan, potensi pertambangan. Semua itu masuk satu kawasan, sebuah peta tata ruang. Karena setiap tata ruang itu mempunyai potensi," beber Nusron.
Ke depannya, Nusron bilang lahan untuk keperluan transmigrasi akan disiapkan 564.000 hektar yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, akan difokuskan di wilayah Indonesia Timur yang berkaitan dengan cetak sawah sesuai dengan ketahanan pangan.
"Karena supaya teman-teman transmigrasi tidak lagi berputar mencari potensi ekonominya apa, karena sudah ada potensi ekonomi di dalamnya," tutup Nusron.
Simak juga Video Mentan dan Mendes Sepakati MoU Targetkan Swasembada Pangan 2028
(kil/kil)