Jumlah penumpang LRT Jabodebek mengalami penurunan pada minggu ketiga Februari 2025. Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi menyampaikan pada minggu ketiga ini rata-rata penumpang harian LRT Jabodebek hanya mencapai 80 ribuan per hari, sedangkan biasanya mencapai 90 ribuan per hari.
"Memang kita sebenarnya di tiga minggu yang lalu sudah 90 ribuan penumpang. Nah, di dua minggu terakhir itu 88 ribu, 89 ribu penumpang," katanya di Kantor Divisi LRT Jabodebek, Bekasi, Senin (24/2/2025).
Purnomosidi menjelaskan penurunan jumlah penumpang ini tak lepas dari adanya kebijakan sistem Work From Home (WFH) untuk para pegawai di berbagai kementerian dan lembaga (K/L).
"Salah satunya adanya WFH, karena beberapa penumpang yang biasanya kita lihat itu tidak hadir. Terutama yang berada di sekitar Kementerian Kesehatan, Rasuna Said, sehingga kita berasumsi salah satunya adalah kebijakan WFH ini ya," katanya.
Lebih lanjut, Purnomosidi menyampaikan berdasarkan penilaian pihaknya, penurunan juga lantaran adanya penumpukan penumpang pada jam-jam sibuk, sehingga ia berasumsi banyak masyarakat untuk berpikir kembali untuk menggunakan LRT Jabodebek pada jam sibuk.
Selain itu, Purnomosidi juga mengungkapkan gangguan yang belakangan ini terjadi pada LRT Jabodebek ikut mempengaruhi turunnya jumlah penumpang. "Memang salah satunya adanya karena gangguan yang terjadi di trainset yang membuat penumpang jadi pesimis," katanya.
Untuk mengatasi terkait kepadatan penumpang, Purnomosidi mengatakan, pihaknya akan menambah 2 trainset pada Maret 2025. Sementara untuk mengatasi gangguan yang terjadi, pihaknya masih terus melakukan perbaikan.
"Gangguan ini akan kita upayakan dan tuntaskan. Saya minta teman-teman di engineering untuk melakukan perbaikan," katanya.
Lihat juga video: Penumpang LRT Palembang Jalan Kaki Gegara Listrik Padam
(ara/ara)