Pemerintah Sedang Cari Pendanaan Swasta buat Kembangkan 3 Bendungan

Pemerintah Sedang Cari Pendanaan Swasta buat Kembangkan 3 Bendungan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 04 Mar 2025 13:56 WIB
Bendungan
Foto: Dok. Kementerian PU
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membahas potensi Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di bendungan eksisting. Saat ini sudah ada tiga bendungan yang tengah dalam proses mencari pendanaan swasta.

Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan bendungan harus dimanfaatkan secara optimal, termasuk sebagai sumber energi listrik. Pihaknya berharap agar bendungan dapat berperan dalam mendukung swasembada energi sesuai dengan Asta Cita.

"Untuk itu, berbagai langkah perlu dilakukan agar pemanfaatan bendungan lebih maksimal. Saya berharap pertemuan ini dapat mempercepat upaya tersebut," kata Diana, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Rachman Arief Dienaputra mengatakan, saat ini ada tiga bendungan dalam proses KPBU. Ketiga bendungan ini secara akumulasi punya potensi 53,7 megawatt (MW).

Adapun ketiga bendungan tersebut antara lain, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan, Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat, dan Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

"Ketiga bendungan ini potensial untuk mendukung ketahanan energi. Bendungan Tiga Dihaji berpotensi menghasilkan listrik 40 MW, Bendungan Bintang Bano 6,3 MW, dan Bendungan Leuwikeris 7,4 MW," ujar Rachman.

Rachman mengatakan, dari total 61 bendungan yang dibangun pada 2015-2024, terdapat 43 bendungan dengan potensi PLTA. Sebanyak 35 di antaranya telah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan potensi listrik sebesar 250,51 MW, sementara delapan lainnya masih dalam proses kajian dengan potensi 7,65 MW.

Adapun dari 35 bendungan tersebut, terdapat 10 bendungan prioritas KPBU PLTA yakni Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo, Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Lau Simeme di Sumatera Utara, Bendungan Keureuto di Aceh, Bendungan Cipanas di Jawa Barat, Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan, Bendungan Batang Tongar di Sumatera Barat, Batang Batahan di Sumatera Utara, Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat dan Bendungan Bener di Jawa Tengah.

Dalam kesempatan yang sama, Wamen ESDM Yuliot Tanjung menekankan pentingnya mengintegrasikan pembangunan bendungan dan PLTA dalam satu skema KPBU. Menurutnya, apabila skema KPBU dapat menggabungkan pembangunan bendungan dan PLTA dalam satu paket, prosesnya akan lebih efisien.

"Dengan skema satu paket baik untuk irigasi, air baku maupun PLTA perencanaan ekonomi bisa lebih matang sejak awal. Ketika ditawarkan dalam skema KPBU nilai keekonomiannya bagi pelaku usaha juga menjadi lebih menarik," kata Yuliot.

KPBU PLTA ini diharapkan dapat berkontribusi pada swasembada energi dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah tersedia. Skema ini juga memungkinkan percepatan pembangunan infrastruktur listrik secara efisien melalui keterlibatan pihak swasta.

Tonton juga Video: Bendungan Besar di China Bisa Memperlambat Rotasi Bumi?

(shc/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads