PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menargetkan jumlah penumpang Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta mencapai 2,5 juta pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan peningkatan layanan dan percepatan waktu tempuh perjalanan.
Sebagai informasi, mulai hari ini, Selasa (1/7) waktu tempuh perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta lebih cepat 10 menit. Biasanya perjalanan dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soetta yang memakan waktu 56 menit kini dapat ditempuh hanya dalam 46 menit. Sementara itu, dari Stasiun Sudirman Baru atau yang lebih dikenal dengan Stasiun BNI City, waktu perjalanan dipangkas dari 49 menit menjadi 39 menit.
Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan, target tersebut juga seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang KA Bandara sejak diambil alih KCI pada Januari 2023. Jumlah penumpang pada 2023 tercatat 1,9 juta dan meningkat 12% menjadi 2,2 juta pada 2024. Kemudian, selama periode Januari hingga Mei 2025, penumpang KA Bandara Soetta sebanyak 883.512.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan lebih cepat waktu tempuh dari dan menuju Bandara, harapannya bisa meningkat sampai di 2,5 juta penumpangnya," katanya di Jakarta.
Asdo mengatakan, percepatan ini juga berdampak terhadap pemangkasan waktu perjalanan KRL untuk Cikarang Line dan Tangerang Line. Rata-rata waktunya lebih cepat sekitar 2 menit.
"Dengan adanya peningkatan prasarana ini untuk Cikarang line, kemudian komputer line yang melewati Duri, Angke, ini juga berdampak. Tangerang line juga berdampak, ini lebih cepat 2 menit," katanya.
Mulai 1 Juli 2025, perjalanan Commuter Line Basoetta juga ditambah sebanyak enam setiap harinya, menjadi total 70. Jam operasional layanan Commuter Line Basoetta juga berlangsung mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 22.57 WIB.
Dengan peningkatan kecepatan ini, KAI Commuter mengimbau kepada seluruh pengguna jalan raya yang akan melintas di jalur Commuter Line Basoetta untuk lebih disiplin. Hal ini lantaran masih terdapat 41 perlintasan, terdiri atas 18 perlintasan resmi dan 23 perlintasan tidak resmi, yang menjadi tantangan dalam menjamin keselamatan perjalanan kereta api di lintas tersebut.
"Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan kolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan pusat," katanya.
Tonton juga "Aksi Sejumlah Bocah Temukan Rel KA Bermasalah di Bogor" di sini:
(ara/ara)