Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam proses menyelesaikan proyek SR Tahap I. Pembangunan SR Tahap II akan dimulai seiring dengan penyelesaian proyek SR Tahap II.
"Direncanakan, pada bulan September kita mulai groundbreaking untuk SR Tahap II. Karena pada Juni 2026, ditargetkan seluruh pembangunan SR harus sudah selesai," kata Dody, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).
Dody mengatakan, pembangunan SR Tahap II ini diproyeksikan akan menelan anggaran sekitar Rp200-300 miliar per sekolah. Anggarannya akan bergantung pada berapa hektare luasan sekolahnya.
Sedangkan untuk pembangunan SR Tahap I sendiri, Kementerian PU melaksanakan pekerjaan fisik selama 65 hari kalender sejak kontrak ditandatangani pada 10 Mei 2025. Total nilai kontrak untuk pembangunan 63 lokasi SR Tahap IA di seluruh Indonesia sebesar Rp322 miliar.
"Proyek SR Tahap I ini baru merupakan langkah awal dari rencana pembangunan SR berskala lebih besar," ujarnya.
Salah satu di antara 63 lokasi ST Tahap IA ialah Sentra Paramita di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi ini difungsikan sebagai sarana pendidikan jenjang SMP dengan kapasitas 4 rombongan belajar dan total daya tampung sekitar 100 siswa.
"Untuk SR Sentra Paramita, anggarannya sekitar Rp 5-6 miliar, karena merupakan sekolah rintisan. Jadi penanganan yang dilakukan oleh Kementerian PU adalah renovasi dari bangunan yang sudah eksisting. Harapannya maintenance SR dapat dilakukan dengan baik oleh Kementerian Sosial melalui dinas sosial," ujar Dody, dalam kunjungannya ke lokasi.
Melalui pembangunan SR, pemerintah menargetkan peningkatan akses pendidikan berkualitas, khususnya bagi masyarakat kurang mampu dan berada di wilayah yang selama ini sulit dijangkau layanan pendidikan formal.
"Peran Kementerian PU dalam program SR difokuskan pada pembangunan infrastrukturnya, sementara untuk operasionalnya merupakan peran Kementerian Sosial. Diharapkan, kolaborasi antara Kementerian PU dan Kementerian Sosial berjalan dengan baik, sehingga dapat mendukung kesuksesan program SR di seluruh Indonesia," kata Dody.
Dalam catatan detikcom, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menganggarkan Rp 25,8 triliun untuk mengeksekusi program sekolah rakyat pada tahun 2026. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana Strategis Kementerian PU, Maulidya Indah Junica, pihaknya bakal membangun sekitar 100 sekolah rakyat tahun depan.
Dana tersebut berasal dari total anggaran Ditjen Prasarana Strategis Kementerian PU tahun depan yang sebesar Rp 32 triliun. Selain untuk sekolah rakyat, anggaran itu juga akan dipakai membangun sarana olahraga, pasar, hingga pendidikan lainnya.
"Kemudian kegiatan non pendidikan, yaitu kegiatan perekonomian, olahraga, kesehatan, dan sosial budaya, serta prasarana strategisnya, juga telah diindikasi untuk total tahun anggaran 2026 Adalah Rp 32 triliun, dengan rincian sekolah rakyat Rp 25,8 triliun, kemudian madrasah Rp 3,5 triliun, kemudian pasar, olahraga, pendidikan tinggi lainnya Rp 3 triliun," beber Maulidya dalam Konsultasi Regional (Konreg) Kementerian PU di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Tonton juga video "Mensos Tegaskan Ijazah Sekolah Rakyat Setara dengan Sekolah Formal" di sini:
(shc/rrd)