Proyek Jalan Trans Papua Belum Beres, TNI Bakal Diterjunkan

Proyek Jalan Trans Papua Belum Beres, TNI Bakal Diterjunkan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 21 Jul 2025 21:26 WIB
Kerja sama Kementerian PU dan TNI
Kerja sama Kementerian PU dan TNI dalam mempercepat penyelesaian proyek Jalan Trans Papua.Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

TNI akan membantu Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penyelesaian proyek Jalan Trans Papua. Adapun penyelesaian proyek ini telah dinanti-nantikan sejak tahun 2014 silam, namun terhambat sejumlah persoalan keamanan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengakui bahwa pembangunan Jalan Trans Papua menemui kendala dari sisi keamanan, salah satunya seperti serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Pembangunan Trans Papua itu kan, memang kesulitannya adalah masalah pengamanan. Yang sudah sering terjadi, sudah disampaikan oleh media juga, bahwa ada misalnya pembangunan jalan Istaka Karya, menimbulkan korban," kata Kristomei, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (21/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah yang punya kemampuan untuk membantu, mengamankan itu adalah TNI. Tentunya dibantu dengan Kementerian Pembangunan dan stakeholder lainnya," sambungnya.

Pembangunan Papua juga didukung dengan penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2020 Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat pada era pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENT

Melalui kerja sama dengan Kementerian PU, serta stakeholder lainnya, pembangunan Jalan Trans Papua ditargetkan rampung pada periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Ya pasti dong, optimis doang. Kalau yang melalui perencanaan itu, kalau tidak optimis ya nggak selesai. Ini harus optimis dulu, baru kita bagaimana supaya proyek itu bisa diselesaikan," ujar Kristomei.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Roy Rizali Anwar mengatakan Kementerian PU bersama TNI telah sepakat untuk melanjutkan kerja sama pembangunan jalan akses, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta daerah-daerah yang rawan, termasuk Papua dan Kalimantan.

"Pembangunan jalan itu ada 11 lokasi yang akan kita lakukan kerja sama, sambil kita identifikasi lagi projek-projek lain yang tadi berada di daerah 3T, kemudian di daerah yang rawan, dan sebagainya. Ini kita akan lakukan survei dan perhitungan bersama, hingga nanti alokasi anggarannya dibutuhkan berapa dan kita akan alokasikan anggaran menggunakan APBN sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia," jelas Roy.

Sebagai informasi, Pemerintah masih menggenjot pembangunan Jalan Trans Papua. Sayangnya, pembangunan jalan yang telah dinanti-nantikan sejak 2014 silam itu terhambat sejumlah kendala, salah satunya yakni Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Proyek Jalan Trans Papua merupakan PR besar sejak pemerintahan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Proyek jalan Trans Papua rencananya dibandun sepanjang 3.535 Km, terbagi ke dua provinsi yaitu Papua 2.465 Km dan Papua Barat 1.070 Km. Kini, tinggal menyisakan sekitar 16 km lagi yang belum rampung.

Pembangunan Trans Papua, termasuk ruas Jayapura-Wamena, terhambat pembangunannya sejak lama akibat dari medan yang berat hingga intervensi dari KKB. Akibatnya, target penyelesaiannya pun terus molor, dari yang sempat ditargetkan rampung 2017, 2019, 2024, dan hingga kini belum rampung juga.

(shc/hns)

Hide Ads