Menteri PU Buka Suara soal Infrastruktur Tak Disinggung di Pidato Prabowo

Menteri PU Buka Suara soal Infrastruktur Tak Disinggung di Pidato Prabowo

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 19 Agu 2025 14:35 WIB
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo
Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto tidak menyinggung sektor infrastruktur secara spesifik dalam pidato RAPBN 2026. Berbeda dengan era Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), infrastruktur juga tidak disebut sebagai salah satu program prioritas pemerintah.

Menanggapi hal ini, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, infrastruktur tetap menjadi prioritas pemerintah di tahun depan, namun memang sifatnya hanya sebagai pendukung.

Dalam RAPBN 2026, setidaknya ada delapan agenda prioritas pemerintah, antara lain ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan bermutu, kesehatan berkualitas, penguatan ekonomi lewat Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih-UMKM, pertahanan semesta, serta akselerasi investasi perdagangan global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Infrastruktur masih tetap prioritas. Tapi kan masih di tempat-tempat lain. Katakanlah di Kemensos saya ada sekolah rakyat, katakanlah Badan Gizi Nasional (BGN), saya ada SPPG," kata Dody, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Ia juga menyinggung proyek irigasi sebagai salah satu contoh proyek yang tengah digeber Kementerian PU, meski sebetulnya irigasi masuk ke dalam agenda Kementerian Pertanian.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, Dody menekankan bahwa infrastruktur tetap ada sebagai salah satu prioritas. Namun memang, peran Kementerian PU sendiri lebih cenderung sebagai pendukung.

"Ada, cuma tempatnya nggak full di kita. Saya kan tetap jalan, irigasi, kayak irigasi kan sebetulnya juga Kementerian Pertanian. Jadi ada, ada. Cuma (infrastruktur) tidak bulat di PU itu, kita supporting yang lain," kata dia.

"Sifatnya hanya mendukung. Karena memang infrastruktur itu kan luas. Nggak bisa dipotong separuh," sambungnya.

Program-program yang mendapat dukungan Kementerian PU juga menelan anggaran yang tidak sedikit. Misalnya Sekolah Rakyat (SR) yang pada RAPBN 2026 masuk ke dalam porsi anggaran pendidikan sebesar Rp 24,9 triliun. Dody memastikan, penyelesaian pembangunan SR Tahap II akan terus dikejar.

"Kita mulai September, tahap kedua, bukan per bulan (targetnya), target kita itu 2026 Juni selesai semua," ujar Dody.

Sebagai informasi, meski tidak disinggung secara spesifik dalam pidato Prabowo, infrastruktur masuk dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026. Anggaran infrastruktur masuk ke dalam belanja negara bagian fungsi ekonomi yang direncanakan mendapat alokasi sebesar Rp 820,37 triliun.

Setidaknya ada 13 target yang akan dicapai pada tahun 2026 melalui anggaran Fungsi Ekonomi, di mana beberapa di antara merupakan target pembangunan infrastruktur. Target tersebut antara lain pembangunan jalan nasional sepanjang 194,75 km, preservasi jalan nasional sepanjang 1.507,08 km, dan pembangunan jalan tol sepanjang 28,19 km.

Selain itu, ada target pembangunan jembatan sepanjang 3.954,74 m, pembangunan (over/ underpass sepanjang 362,71 m, pembangunan bendungan on going (kumulatif) 15 unit, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi masing-masing seluas 4.000 Ha dan 100.000 Ha.

Sementara itu, dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa anggaran Kementerian PU tahun 2026 mencapai Rp 118,5 triliun. Apabila dibandingkan dengan pagu efektif Kementerian PU TA 2025, anggarannya hanya sebesar Rp 73 triliun, jauh lebih rendah.

Simak juga Video: Menko AHY Ungkap 4 Prioritas Pembangunan Infrastruktur, Apa Saja?

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads