Prabowo Minta Airlangga-Rosan Bereskan Utang Kereta Cepat

Prabowo Minta Airlangga-Rosan Bereskan Utang Kereta Cepat

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 30 Okt 2025 18:51 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto - Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan Presiden Prabowo Subianto turut memperhatikan masalah utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh. Dia meminta jajarannya mulai putar otak untuk mengatasi masalah ini.

Prasetyo Hadi mengatakan sempat ada rapat terbatas soal hal tersebut antara Prabowo dan jajaran tim ekonominya. Mulai dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hingga CEO Danantara Rosan Roeslani.

Prabowo meminta Airlangga dkk mencari cara dan melihat berbagai opsi untuk menyelesaikan utang kereta cepat tanpa gejolak ke perekonomian. Misalnya saja perpanjangan masa pinjaman ataupun skenario pembayaran yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin dibahas. Pak Airlangga Menko, Menteri Keuangan (Purbaya), kemudian CEO Danantara (Rosan), diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detilnya. Kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," ungkap Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Prasetyo mengatakan penyediaan transportasi publik macam Whoosh memang merupakan kewajiban pemerintah. Selain Whoosh, transportasi lain macam kereta api kecepatan biasa, bus, hingga kapal laut juga akan dihadirkan pemerintah.

"Tapi intinya, kewajiban kita semua, kewajiban pemerintah adalah untuk menyediakan transportasi publik, tidak hanya Whoosh, mulai dari transportasi kereta api yang non-kereta api cepat, kemudian transportasi bus, transportasi kapal, semuanya sedang coba kita perbaiki," ujar Prasetyo.

Restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh jadi polemik. Saat ini, pemerintah nampak masih dilema apakah utang Whoosh akan dibayar menggunakan APBN atau tidak.

Dalam catatan detikcom, proyek ini dikelola melalui PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Ada perusahaan patungan Indonesia yang disebut PSBI (Pilar Sinergi BUMN Indonesia), yang memiliki 60% saham dalam KCIC, sedangkan sisanya (40%) dimiliki pihak China (Beijing Yawan HSR Co. Ltd).

Pendanaan proyeknya sekitar 75% dari dana pinjaman dari China Development Bank (CDB), sisanya 25% dari ekuitas/dana sendiri dari pihak konsorsium. Dari 25% penyertaan ekuitas tersebut, mayoritas kontribusi dari pihak Indonesia melalui PSBI/KAI dkk.

Tonton juga video "Purbaya Setop APBN Bayari Utang Whoosh" di sini:

(hal/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads