Pemerintah sebelumnya berencana membangun BUMN Tower di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Namun kelanjutan proyek tersebut dipertanyakan usai Kementerian BUMN berubah status menjadi Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN).
Tower BUMN merupakan proyek menara dengan tinggi 778 meter. Wacana pembangunan menara tersebut telah ada sejak era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Ditanya tentang kelanjutan proyek itu, Juru Bicara Otorita IKN (OIKN) Troy Pantouw mengatakan, pembangunan BUMN Tower merupakan gagasan dari Kementerian BUMN. Hingga saat ini, pihaknya belum mendengar perkembangan baru tentang wacana tersebut.
"Proyek BUMN Tower adalah kebijakan inisiatif dari Kementerian BUMN pada masanya. Hingga saat ini, pihak kami tidak mendengar adanya kelanjutan pembangunan tersebut," kata Troy kepada detikcom, Rabu (5/11/2025).
Wacana pembangunan Menara BUMN atau BUMN Tower sendiri dibahas pertama kali pada 2024. Basuki Hadimuljono yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bilang, rencana tersebut muncul saat Jokowi melaksanakan glamping dengan Ridwan Kamil di IKN.
"Itu waktu dulu melakukan glamping dua kali sebelum (groundbreaking) kemarin, kemarin (groundbreaking), glamping, glamping ah, itu waktu pak Ridwan Kamil pertama ikut, ngobrol-ngobrol malam itu," jawab Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).
Meskipun demikian, Basuki tidak menjelaskan secara spesifik kapan glamping itu dilakukan. Sebab, sebelum ke IKN pada Maret 2024, Ridwan Kamil sudah dua kali berkunjung ke IKN yakni pada Maret 2022 sewaktu masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, serta pada Rabu (1/11/2023).
Dalam kesempatan terpisah, Danis Sumadilaga yang pada kala itu menjabat sebagai Ketua Satgas Infrastruktur IKN Kementerian PUPR menyebut, pembangunan Menara BUMN sudah masuk masterplan atau rencana besar pembangunan IKN. Dalam rencana besar itu, akan ada area bisnis, perkantoran, dan perumahan di IKN.
Kendati demikian, dia tidak mengungkap lokasi Menara BUMN itu bakal dibangun. Danis mengatakan bahwa proyek itu masih dalam tahap perencanaan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, progres pembangunan negara tersebut kemungkinan besar masih lama dilakukan.
"Iya ada diskusi untuk membangun namanya Menara BUMN," kata Danis saat dihubungi detikcom via telepon, Selasa (4/6/2024).
Tidak lama setelahnya, muncul kabar bahwa proyek menara setinggi 778 meter ini akan dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PT PP). Kabar ini disampaikan oleh Agung Wicaksono yang dulu menjabat Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN.
Katanya, pembangunan gedung itu sudah dalam tahap pembahasan. Ia menjelaskan, Kementerian BUMN sudah menugaskan PT PP untuk membangun gedung tersebut. Namun Agung tidak merinci sejauh mana pembahasannya, dan meminta untuk menunggu.
"Nanti itu kita lihat tindak lanjutnya. BUMN ini menugaskan PT Pembangunan Perumahan, PT PP, untuk melakukannya. Ya nanti kita lihat seperti apa," katanya kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024).
Pada Juni 2024, juga sempat beredar desain Menara 778 Meter di media sosial yang diunggah oleh akun Instagram @alien.dc. Dalam unggahan itu, disebutkan bakal berdiri di area seluas 20 ribu meter persegi dengan berbagai elemen seperti community center, masjid, toko ritel, museum, dan lainya.
"Gedung ini, menurut visi Presiden Indonesia, direncanakan menjadi menara tertinggi di Asia Tenggara dengan tinggi sampai 700 meter," tulis @alien.dc pada 15 November 2022.
Tonton juga video "IKN Disebut Bisa Jadi Kota Hantu, Begini Repons Purbaya"
(shc/ara)