Pengembangan kawasan terpadu industri kedirgantaraan nasional di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati kian menemui titik terang. Hal ini tercermin dalam penandatanganan perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Kerja sama ini mencakup pengembangan Kertajati Aerospace Park. Kawasan ini dirancang sebagai integrated aerospace ecosystem mencakup Maintenance, Repair, & Overhaul (MRO) pesawat komersial dan pertahanan, engine & component workshop, manufacturing zone, training and research center, serta business center yang terhubung langsung dengan infrastruktur bandara.
Proyek ini diproyeksikan menarik investasi secara bertahap dengan initial investment senilai US$ 8 juta atau sekitar Rp 133,88 miliar (kurs Rp 16.736). Selama masa kerja sama jangka panjang, total investasi proyek ini diperkirakan mencapai US$ 771 juta atau sekitar Rp 12,90 triliun.
Kertajati Aerospace Park diproyeksikan menyerap ribuan tenaga kerja baru serta memperkuat rantai pasok industri kedirgantaraan dan pertahanan nasional. GMFI sendiri akan berperan sebagai operator penggerak utama ekosistem industri di kawasan seluas ±84 hektar di area BIJB, Majalengka.
"Kertajati Aerospace Park akan menjadi fondasi baru bagi GMF dalam memperluas kapabilitas di industri pertahanan dan komersial. Ini bukan sekadar ekspansi bisnis, tetapi bagian dari misi kami untuk membangun kemandirian bangsa di bidang kedirgantaraan, baik komersial maupun pertahanan," ujar Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (17/11/2025).
Tahapan awal proyek berfokus pada penyusunan masterplan kawasan, kemudian penjajakan investor dan mitra industri strategis, termasuk Original Equipment Manufacturer (OEM) global serta lembaga pendidikan dan riset. Groundbreaking tahap pertama akan dilakukan dalam waktu dekat dengan pembangunan fasilitas perawatan pesawat rotary wing dengan GMFI sebagai operator.
"Melalui kolaborasi bersama BIJB dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami juga ingin mendorong Kertajati menjadi pusat inovasi, pelatihan, dan teknologi yang menumbuhkan industri aviasi Indonesia dari hulu ke hilir," jelasnya.
GMFI akan memusatkan operasi MRO bidang pertahanan seluruhnya di Kertajati Aerospace Park dimulai dari segmen rotary wing. Langkah ini dilakukan secara bertahap mengingat Kertajati Aerospace Park dirancang sebagai pusat industri aviasi dan pertahanan berskala
internasional.
"Dengan GMF sebagai mitra utama, kawasan ini diharapkan menjadi lokomotif baru pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," ungkap Plt. Direktur BIJB, Ronald H. Sinaga.
Tonton juga video "Kemana Arah IHSG Setelah Mencetak All Time High?"
(ara/ara)