Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperbaikin infrastruktur, terutama jalan dan jembata terdampak bencana banjir di Aceh. Sebelumnya, banyak jalan akses yang terputus hingga menyebabkan sejumlah daerah terisolasi.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan berupaya mempercepat pemulihan jalan nasional, jembatan, normalisasi sungai serta penyediaan layanan dasar bagi masyarakat terdampak di seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dan lintas Aceh lainnya.
Hal ini disampaikannya saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto meninjau kondisi para pengungsi dan wilayah terdampak bencana banjir bandang di Aceh Tamiang, Jumat (12/12/2025).
"Atas arahan Bapak Presiden, seluruh sumber daya Kementerian PU bergerak maksimal untuk memastikan akses darat dapat segera pulih. Kami terus bekerja karena ini menyangkut mobilitas warga, distribusi bantuan, dan aktivitas pemulihan di lapangan," kata Dody, dalam keterangan tertulis.
Tercatat hingga 12 Desember 2025 pukul 08.30 WIB, beberapa ruas jalan nasional di Aceh masih terdampak berat. Pada Lintas Bireuen-Aceh Utara, Jembatan Krueng Tingkeum putus dan sedang dipasang jembatan bailey dengan progres pendorongan mencapai 15 meter.
"Target pengoperasian sementara ditetapkan 14 Desember 2025, sementara pemasangan bailey di jembatan eksisting ditargetkan selesai 20 Desember 2025," ujarnya.
Dody mengatakan, ruas Bireuen-Bener Meriah juga masih terputus akibat putusnya oprit Jembatan Teupin Mane. Pemasangan bailey telah dilaksanakan sejak 10 Desember dan ditargetkan selesai 15 Desember 2025.
Kemudian di koridor Bireuen-Aceh Tengah, sebanyak enam jembatan putus menghambat pembukaan jalur. Penanganan terus dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh setelah Jembatan Teupin Mane fungsional, dengan target pemulihan koridor pada 30 Desember 2025.
Penanganan juga terus dilakukan di ruas Blangkejeren-Aceh Tenggara, di mana dua titik badan jalan amblas pada Ise-Ise dan Ponomon. Saat ini sedang dikerjakan penimbunan dan ditargetkan pulih 28 Desember 2025.
Ruas menuju Kutacane juga terus ditangani dengan pemasangan bailey dan penimbunan oprit, dengan target fungsional pada 30 Desember 2025.
Kondisi jalur strategis di Aceh di halaman berikutnya, angsung klik
(shc/hns)