Basuki Minta IKN Diisi Pekerja Lokal: Kalau Ada dari Luar Jangan Cemburu

Basuki Minta IKN Diisi Pekerja Lokal: Kalau Ada dari Luar Jangan Cemburu

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 23 Feb 2022 16:36 WIB
Pemangkas rambut yang tergabung dalam Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG) di Desa Sukamukti, Garut dapat fasilitas KPR rumah. Ini lho wujud rumahnya
Foto: Istimewa/Kementerian PUPR
Jakarta -

Ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) bakal membutuhkan banyak lowongan pekerjaan (loker). Setidaknya ada enam klaster yang akan dikembangkan di sana, yaitu teknologi bersih, farmasi, pertanian, ekowisata, kimia, dan energi rendah karbon yang tentunya membutuhkan tenaga kerja.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, sumber daya manusia (SDM) lokal harus mampu bersaing dalam mendapatkan pekerjaan di IKN.

"Jadi tidak hanya senang untuk ditunjuk, tapi harus mempersiapkan diri. Di sana ada Universitas Mulawarman kalau nggak salah, ada Institut Teknologi Kalimantan. Itu mereka harus siap betul, kalau nanti ada tenaga kerja dari luar jangan cemburu kalau dia nggak termasuk," katanya dalam diskusi virtual RRI, Rabu (23/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentunya pemerintah akan melakukan tindakan afirmatif kepada SDM lokal agar memiliki kesempatan bekerja di proyek ibu kota baru, yang rencananya mulai dibangun pada semester II-2022.

Meskipun ada tindakan afirmatif, Basuki mendorong tenaga lokal untuk mengasah kemampuannya agar memiliki nilai jual dan produktivitas yang tinggi.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya kira afirmatif pasti ada, tapi juga harus mempersiapkan diri, harus mempersiapkan diri kebisaan orang Kalimantan untuk bisa, jadi tidak hanya asal mau bergabung tapi nggak menyiapkan diri, itu saya kira juga bukan the next generation itu ya. The next generation itu harus mempunyai fighting spirit, harus mempunyai produktivitas yang tinggi, mempunyai kebiasaan yang bisa dijual di IKN itu," tambahnya.

Pada kesempatannya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menjelaskan bahwa dari awal pembangunan sampai nanti IKN berjalan, SDM yang ada di sana tidak boleh diabaikan. Menurutnya kehadiran ibu kota baru harus betul-betul menjadi faktor pengungkit SDM unggul, serta faktor pengungkit penyerapan tenaga tenaga kerja yang ada di sana.

"Sehingga mereka itu tidak hanya menjadi penonton, tapi mereka mengikuti sebuah peran aktif di dalamnya, sehingga mereka ikut berkontribusi besar di dalam proyek besar ini," tambah Moeldoko.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rudy Prawiradinata, pada acara yang sama, menjelaskan warga Kaltim harus mulai dari sekarang menyiapkan diri atas adanya peluang kerja yang sangat besar imbas pembangunan IKN.

"Nanti mungkin mohon koreksi dari Pak Menteri PU, untuk Rp 1 triliun konstruksi itu bisa meng-create 12 ribu tenaga kerja baru. Nah ini kan harus disiapkan juga, dampaknya akan signifikan baru dalam pembangunan kotanya. Belum ada enam klaster ekonomi, itu akan pasti bergerak itu karena nanti input dari berbagai daerah pasti akan masuk ke situ juga. Itu secara ekonominya akan sangat signifikan pergerakannya," tambah Rudy.




(toy/zlf)

Hide Ads