Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan 100% kuota Pentaru ditujukan untuk anak pelaku perikanan seperti nelayan, pembudi daya, pengolah, dan pemasar ikan, serta petambak garam, dengan biaya pendidikan gratis. Program itu diluncurkannya bersamaan dengan peluncuran Kartu Taruna pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) Tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur.
"Saya sudah senang semenjak tahun 2023 lalu penerimaan taruna-taruni difokuskan kepada 100 persen anak-anak nelayan dan pembudi daya, dan saya berharap ini menjadi sebuah kebijakan yang terus dilakukan. Kenapa demikian? Beginilah cara kita merubah kultur sumber daya manusia kita. Beginilah cara kita merubah masyarakat pesisir dan nelayan kita. Setelah kita didik dalam kurun waktu yang akan datang mereka menjadi lebih sejahtera," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (23/2/2024).
"Dan harapan kita ada program merdeka belajar maka taruna-taruni diterjunkan ke pelaku-pelaku yang ada di dalam negeri. Ini tidak lain untuk memberikan bekal pengalaman kepada seluruh taruna yang kita didik agar mereka betul-betul siap menjadi manusia-manusia unggul dan dapat bersaing di tingkat global," sambungnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) KKP, I Nyoman Radiarta, kemudian menjelaskan, terdapat tiga program pada Pentaru.
Pertama, Program Diploma I yang berada pada Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi. Kedua, Program Diploma III yang berada pada Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) di Dumai, Karawang, Pangandaran, Sidoarjo, Jembrana, Kupang, Bitung, Bone, dan Sorong.
Ketiga, Program Diploma IV berada pada Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) di lima kampus, yaitu Jakarta (kampus utama), Aceh, Pariaman, Lampung, Tegal, dan Maluku.
Nyoman mengatakan seluruh satuan pendidikan tersebut menerima peserta didik 100% anak pelaku utama kelautan dan perikanan dengan biaya gratis, kecuali Politeknik KP Sidoarjo sebagai satuan pendidikan KKP satu-satunya yang menerima peserta didik sebanyak 80% dari masyarakat umum.
Pasalnya, Politeknik KP Sidorajo telah ditetapkan sebagai Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU).
"Penetapan sebagai PK BLU ini dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 526/KMK.05/2021 tentang penetapan status PK BLU Balai Pelatihan dan Penyuluhan Tegal dan Politeknik KP Sidoarjo," terangnya.
Program Studi KKP
Satuan pendidikan lingkup KKP menerapkan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory yang memasukkan dunia usaha dan dunia industri dalam kurikulum pendidikannya. Porsinya, sebesar 70% untuk praktik dan 30% untuk teori.
Program studi di KKP mencakup penangkapan ikan, mekanisasi/permesinan perikanan, budidaya ikan, pengolahan hasil perikanan, agribisnis perikanan, patologi perikanan, kelautan, konservasi, ekowisata bahari, dan sebagainya.
Para lulusan tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga sertifikat keahlian dan kompetensi berstandar nasional dan internasional, yang diakui oleh dunia usaha dan dunia industri, baik di dalam maupun luar negeri.
"Informasi lebih lanjut terkait Pentaru satuan pendidikan lingkup KKP Tahun 2024 dapat diakses pada website resmi https://pentaru.kkp.go.id/" tutup Nyoman.
(hns/hns)