Daerah Terdampak Gempa di Sulteng Butuh 1.311 CPNS

Daerah Terdampak Gempa di Sulteng Butuh 1.311 CPNS

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 08 Okt 2018 17:56 WIB
Foto: Ilustrasi/Luthfy Syahban
Jakarta - Gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengganggu pelaksanaan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) di wilayah terdampak. Setidaknya proses rekrutmen di 5 pemerintah daerah (pemda) terkena imbas. Lantas, berapa kebutuhan CPNS di wilayah tersebut?

Pertama Pemerintah Provinsi Sulteng yang pada rekrutmen CPNS 2018 membuka lowongan untuk 245 orang. Formasinya terdiri dari 1 tenaga guru formasi khusus Eks TH-K2, 90 tenaga guru formasi umum, 86 tenaga kesehatan, 68 tenaga teknis.


Kedua Pemerintah Kota Palu yang membuka lowongan untuk 195 orang. Formasinya terdiri dari 2 tenaga guru formasi khusus Eks TH-K2, 88 tenaga guru formasi umum, 75 tenaga kesehatan, 2 tenaga teknis formasi khusus disabilitas dan 28 untuk umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga Pemerintah Kabupaten Sigi yang membuka lowongan untuk 126 orang. Formasinya terdiri dari 12 tenaga guru formasi khusus Eks TH-K2, 47 tenaga guru formasi umum, 46 tenaga kesehatan, 21 tenaga teknis.


Keempat Pemerintah Kabupaten Donggala yang membuka lowongan untuk 484 orang. Formasinya terdiri dari 26 tenaga guru formasi khusus Eks TH-K2, 331 tenaga guru formasi umum, 107 tenaga kesehatan, 20 tenaga teknis.

Kelima Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong yang membuka lowongan untuk 261 orang. Formasinya terdiri dari 30 tenaga guru formasi khusus Eks TH-K2, 85 tenaga guru formasi umum, 129 tenaga kesehatan, 17 tenaga teknis.


Dengan demikian, jika ditotal 5 pemda tersebut membutuhkan sebanyak 1.311 CPNS. Sayangnya, menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan, 5 pemda tersebut terkendala listrik dan persinyalan telekomunikasi yang belum pulih 100%.

"Listrik kan baru 85%, kemudian BTS (Base Transceiver Station) juga belum semuanya (pulih)," katanya kepada detikFinance, Senin (8/10/2018).

Kondisi tersebut membuat proses pendaftaran CPNS yang dilaksanakan secara online tidak bisa dilakukan dengan optimal.

"Artinya dari sisi pendaftaran online teman teman di Sulteng kan tidak punya kesempatan yang sama dengan yang lain lain," sebutnya. (hns/hns)

Hide Ads