Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan mengatakan ada dua atlet yang tidak ikut seleksi CPNS. Namun dia tidak mengetahui alasan dua atlet tersebut.
"Atlet berprestasi internasional, ini berdasarkan Permenpora No 6/2018 sudah diidentifikasi ada 300 atlet. Tapi yang sampai kemarin serahkan dokumennya ke Kemenpora ada sejumlah 298 atlet. Ada dua yang kemungkinan tidak berkenan jadi PNS," katanya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BKN, Jakarta Timur, Selasa (16/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Ridwan proses awal pelaksanaan rekrutmen CPNS terhadap para atlet ini dilakukan secara internal oleh Kemenpora. Baru nanti data-datanya akan dimasukkan ke sistem SSCN.
"Prosesnya gimana? prosesnya nanti secara internal. Kemenpora akan ke BKN menyerahkan (data-data) itu semua di-inject ke dalam sistem," sebutnya.
Meski mendapat jalur khusus, Ridwan mengatakan para atlet berprestasi internasional ini tetap melaksanakan proses seleksi seperti peserta yang lewat jalur umum, yakni ikut seleksi administrasi, tes seleksi kompetensi dasar (SKD), dan seleksi kompetensi bidang (SKB).
Namun mereka diberi kemudahan, yakni tes SKD mengacu pada passing grade terendah yang diterapkan suatu instansi. Hal ini memungkinkan mereka bisa lulus. Selanjutnya saat tes SKB mereka cukup diwawancarai.
"Biasanya tidak ada yang gagal dalam wawancara, sehingga diperkirakan 298 itu akan diabsorbsi oleh sistem CPNS ini, menjadi atlet yang nanti penugasannya didistribusi oleh Kemenpora," jelasnya. (ara/ara)