Pelemahan pada indeks dikarenakan kembali memanasnya tensi perang dagang, setelah adanya statement dari Presiden AS Donald Trump yang akan melanjutkan penetapan tarif 25% atas US$ 800 miliar impor dari China jika tidak ada kesepakatan antar kedua negara dalam pertemuan KTT G20 akhir pekan ini.
Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (netbuy) sebesar Rp 159 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,28% ke level Rp 14.515.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, indeks utama bursa saham ditutup flat pada perdagangan Selasa (27/11). Indeks Dow Jones naik 0,44%, S&P menguat 0,33%, dan Nasdaq flat 0,01%. Terbatasnya perdagangan saham tersebut menyikapi komentar Gedung Putih yakni Larry Kudlow terkait kekecewaan AS atas respons pemerintah China.
Atas kekecewaan tersebut Presiden Trump mengancam akan bergerak maju dengan tarif tambahan pada barang-barang China, yang akan berlaku pada 1 Januari. Padahal sebelumnya pasar telah berekspektasi bahwa pertemuan tersebut akan menghasilkan kesepakatan yang mampu meredakan perang dagang.
IHSG ditutup melemah sebesar 0.1% ke level 6,013. IHSG ditutup candle bullish dengan indikator Stochastic masih bullish, MACD line masih bergerak bullish dengan volume meningkat tipis. Kami perkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dengan pergerakan di kisaran 5.690-6.058. (ara/ara)