Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup menguat di level 6.016,86 (+0,37%). Pergerakan didorong oleh sektor aneka industri (+2,95%) dan keuangan (+0,78%).
IHSG ditutup menguat meskipun bursa saham secara global cenderung mengalami pelemahan. Pergerakan masih minim sentimen dan masih ada kekhawatiran dari kenaikan kasus COVID-19.
Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Dow Jones ditutup 34.042,49 (+0,67%), NASDAQ ditutup 14.016,81 (+1,44%), S&P 500 ditutup 4.180,17 (+1,09%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 'Tutorial' Beli Saham |
Wall Street ditutup menguat cukup signifikan setelah mencerna kebijakan Presiden AS Joe Biden yang akan menaikkan pajak menjadi 39,6% untuk masyarakat yang memiliki pendapatan sebesar US$ 1 juta atau lebih, dibandingkan pajak yang berlaku sebelumnya hanya 20%.
Di sisi lain, pergerakan masih dibayangi kenaikan kasus baru COVID-19 di berbagai negara.
Bursa saham Asia dibuka melemah setelah pemerintah Jepang berencana memberlakukan kembali keadaan darurat, terutama di Tokyo dan kota-kota besar lainnya dari 25 April hingga 11 Mei.
Pemerintah Jepang akan mewajibkan restoran, bar, dan ruang karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup, dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton.
IHSG diprediksi menguat dengan pergerakan di kisaran 5.951-6.059. Secara teknikal pergerakan IHSG masih berada dalam tren pelemahan namun terlihat rentang pelemahan mulai terbatas mendekati support lower bollinger band sehingga ada potensi rebound dalam jangka pendek.
Simak juga 'Airlangga: Ekonomi Indonesia Relatif Beri Tanda Positif':