Pembangunan Infrastruktur Masih Ngebut, Saham Apa Layak Koleksi?

Pembangunan Infrastruktur Masih Ngebut, Saham Apa Layak Koleksi?

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 03 Sep 2021 09:41 WIB
Saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melejit pada perdagangan Selasa (5/1/2021) gegara Raffi Ahmad dan Ari Lasso mempromosikannya.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pembangunan infrastruktur masih berlanjut. Hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi emiten yang terlibat di dalamnya.

Emiten semen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mencatatkan kinerja apik di semester I-2021. Meski masih dihantui pandemi COVID-19, realisasi penjualan SMBR tumbuh 14% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020.

Apakah saham SMBR layak dikoleksi investor? Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menilai jika SMBR memiliki rencana strategis ke depannya dengan adanya beberapa proyek pembangunan yang sedang dalam proses.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat dari rencana strategisnya, saat ini SMBR terlibat dalam beberapa proyek pembangunan yang sedang dalam proses pengerjaan antara lain pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 di Muara Enim dan pembangunan Jalan Tol Ruas Indralaya-Prabumulih," ujar Reza, Jumat (3/9/2021).

Sebagai BUMN di wilayah Sumatera, perseroan mampu menjaga pertumbuhan penjualan untuk memenuhi permintaan di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Kuartal I-2021, penjualan semen di Sumatera naik 22% menjadi 452.931 ton.

ADVERTISEMENT

Selain itu ada pula proyek-proyek swasta strategis di wilayah Bandar Lampung, Jambi, Kota Lampung Selatan, Lubuklinggau, dan sekitarnya.

"Tentunya kebutuhan akan semen sebagai bahan dasar pembangunan dapat membuat permintaan akan semen SMBR bisa meningkat yang nantinya berimbas baik pada kinerjanya," ujar Reza.

Reza menambahkan bahwa saat ini saham SMBR masih rendah, yaitu dia angka Rp 665 dengan TP Rp 745.

"Adanya sentimen positif ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja harga sahamnya," ujar dia.

Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet pun mengatakan bahwa prospek SMBR masih baik, mengingat banyak rencana pembangunan yang dilakukan pemerintah.

"Untuk SMBR saya kira juga masih prospektif dinilai dari kelanjutan rencana pembanguna infrastukur baik yang dilakukan pemerintah di tahun ini maupun di tahun depan," kata Yusuf.

Menurutnya, jika melihat dari kenaikan investasi pada kawasan industri di Indonesia dalam 2 kuartal awal di tahun ini, SMBR masih akan bisa mempertahankan kinerja positifinya di semester II dan tahun depan.

(ara/ara)

Hide Ads