Direktur Retail Banking & Syariah CIMB Niaga Ferdy Sutrisno mengatakan, stabilnya perekonomian Indonesia serta meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor, memberikan kontribusi yang cukup penting bagi naiknya pembiayaan kendaraan bermotor perseroan.
Menurutnya, di tengah padatnya aktivitas masyarakat, khususnya di kota besar, kendaraan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Di kota besar, tak jarang dalam satu keluarga bisa mempunyai kendaraan lebih dari satu unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya ada dua skema pembiayaan Kredit Kepemilikan Mobil (KPM) milik CIMB Niaga, yaitu KPM Smart, untuk kendaraan dengan harga on the road di bawah Rp 450 juta, dan KPM Smart Luxury, untuk kendaraan dengan harga on the road di atas Rp 450 juta.
KPM Smart sendiri terbagi dua, yaitu KPM Smart Reguler dan KPM Smart Balloon Payment. Untuk KPM Smart Reguler, nasabah membayar angsuran pokok dan bunga. Sementara KPM Smart Balloon Payment, angsuran terbesar ada di akhir tenor pinjaman.
"Sehingga, angsuran yang harus dibayarkan nasabah tidak terlalu besar, dan menjadi lebih terjangkau," katanya.
Ferdy menambahkan, bank swasta tidak ingin membebankan nasabah sehingga melalui KPM Smart Luxury, ada fleksibilitas bagi nasabah dalam pembayaran angsuran.
"Pada 11 bulan pertama, nasabah yang mengambil KPM Smart Luxury cukup membayar bunganya saja. Pada bulan ke 12, baru pembayaran pokok bersama bunganya," terang Ferdy.
Selain melalui 627 kantor cabangnya, CIMB Niaga menggenjot pembiayaan kendaraan bermotor melalui dua anak usahanya, CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) dan Kencana Internusa Artha Finance (KITA Finance).
Per Juni 2011, CNAF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,9 triliun, naik 176% dari pembiayaan di periode yang sama tahun lalu Rp 2,14 triliun. Sedangkan KITA Finance, tercatat telah menyalurkan pembiayaan Rp 1,17 triliun, naik 36% periode yang sama tahun di 2010 Rp 860 miliar.
(ang/dnl)