Jakarta -
Meskipun sudah sangat berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit ternyata anda tetap saja bisa menjadi korban penipuan. Perusahaan penerbit kartu kredit dan perbankan ternyata masih sering membebankan biaya yang memang tidak seharusnya anda tanggung.
Hal terpenting, adalah dengan secara rutin mengecek daftar tagihan tentunya. Dan jangan lupa untuk membaca hingga tuntas artikel yang dilansir
CNBC, Jumat (14/9/2012) dari
creditcards.com.
Berikut beberapa tempat dimana anda perlu berhati-hati untuk menggunakan kartu kredit anda. Mari lihat satu per satu.
Data enkripsi di ATM non bank memang tidak sebaik ATM yang dikeluarkan bank. Di beberapa tempat, terutama negara tetangga, ATM ini juga bisa di-hack. Dalam beberapa kasus terdapat ATM 'siluman' yang ternyata tidak memberikan anda uang justru melakukan skimming (pemalsuan) kartu kredit dan kartu debet anda untuk digandakan.
Perhatikan secara cermat toko-toko ketika anda sedang berpergian ke luar negeri. Biasanya, di toko-toko kecil presentase penipuan kartu kredit cukup tinggi. Hal ini dilaporkan bank-bank besar di berbagai negara dan perusahaan kartu kredit. Kebanyakan transaksi di toko-toko ini membebankan bunga yang tidak rendah atau tidak biasa. Oleh karena itu, jika memang ragu, ada baiknya anda menggunakan uang tunai di toko-toko maupun cafe kecil di luar negeri.
Secara umum, anda harus memperhatikan situs belanja secara online dengan cermat jika ingin memborong barang melalui internet. Terutama untuk mengecek halaman 'secure' atau tidaknya. Biasanya ditunjukkan oleh gambar gembok kecil di tempat anda memasukkan alamat situs. Ketika 'gembok' tersebut muncul, anda berada pada situs yang cukup aman begitupun sebaliknya.
Setelah anda mendapatkan situs yang aman berbelanja melalui internet perlu diingat langkah selanjutnya. Yang juga penting adalah apakah koneksi anda aman?Β Maksudnya, jangan mencoba mengakses dan bertransaksi secara online jika anda menggunakan WiFi gratisan atau memang terbuka untuk umum. Beberapa kasus membuktikan, apa yang anda jelajah di komputer dengan akses WiFi gratis ternyata bisa terlihat jelas. Seperti di-hack mudahnya.
Usahakan bertransaksi dengan menggunakan jaringan internet pribadi dan tidak menggunakan PC milik orang apalagi milik publik.
Penggunaan ponsel pintar alias smart phone untuk bertransaksi kartu kredit bisa berbahaya mengingat tingkat keamanan yang rendah. Apalagi jika ponsel anda dihubungkan ke WiFi. Beberapa orang justru bisa melacak transaksi anda, dan jangan salah virus maupun malware bisa saja ditempatkan langsung di ponsel anda dan mengakses data kartu kredit yang anda masukkan.
Kecuali anda telah mendaftarkan permohonan email dari beberapa perusahaan terkait kartu kredit, berhati-hatilah. Tiba-tiba anda dikirimkan konfirmasi yang meminta untuk mengisikan nomor kartu kredit maka satu hal yang diperhatikan adalah konfirmasi lebih dahulu. Siapa yang mengirim email tersebut dan untuk apa, jika tidak jangan sekali-kali untuk membalas email tersebut.
Jika ingin berbelanja secara online, lebih dahulu pastikan domain yang dipakai cukup jelas. Seperti .com atau pun .id dan jangan lupa tetap melihat kemanan dari website tersebut. Jika memang negara luar perhatikan domain-nya. Misalnya Malaysia untuk .my ataupun Australia untuk .au jika memang anda membeli barang dengan kartu kredit di negara tersebut.
Jika anda pergi ketempat merchant untuk membeli sesuatu dengan kartu kredit perlu diperhatikan alat transaksi untuk menggesek kartu atau menswipe-nya. Waspada skimming alias teknik memalsukan kartu dengan meng-copy data kartu kredit anda. Jika memang dipakai untuk bertransaksi di tempat yang tidak biasanya lebih baik jangan.
Halaman Selanjutnya
Halaman