Rupiah Terpuruk Tapi Bukan yang Terburuk

Rupiah Tertekan Lagi (5)

Rupiah Terpuruk Tapi Bukan yang Terburuk

- detikFinance
Senin, 09 Des 2013 17:42 WIB
Rupiah Terpuruk Tapi Bukan yang Terburuk
Jakarta - Nilai tukar rupiah pekan lalu sempat melemah dan diperdagangkan di kisaran Rp 12 ribu per dolar Amerika Serikat, yang terlemah sejak 2009. Bank Indonesia dan pemerintah menilai pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, akibat tingginya permintaan valas untuk pembayaran utang sektor swasta.

Chatib Basri, Menteri Keuangan, menyebut jumlah utang sektor swasta yang harus dibayar mencapai US$ 6,3 miliar. Namun kinerja rupiah ternyata bukanlah yang terburuk. Berikut adalah mata uang sejumlah negara dengan kinerja terburuk menurut The American Monetary Association:

Sao Tome and Principe

Negara ini mungkin tidak akrab di telinga. Maklum, Sao Tome and Principe adalah pulau kecil yang menjadi negara kedua terkecil di Afrika, sedikit lebih besar dari Seychelles. Ekonomi negara ini didorong melalui aktivitas ekspor sejumlah komoditas seperti kakao dan kopi. Mata uang Sao Tome and Principe adalah Dobra. Nilai US$ 1 itu adalah 18 ribu Dobra.

Vietnam

Negara ini merupakan anggota ASEAN dengan perkembangan ekonomi yang cukup pesat. Lembaga keuangan Goldman Sachs memperkirakan negara komunis ini akan menjadi perekonomian nomor 17 dunia pada 2025, dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 436 miliar dan PDB per kapita US$ 4.357. Mata uang Vietnam disebut Dong. Saat ini US$ 1 dihargai sekitar 21 ribu Dong.

Zimbabwe

Negara ini diperintah oleh Presiden Robert Mugabe yang sudah berkuasa sejak 1975. Ekonomi Zimbabwe pernah mengalami inflasi dahsyat karena peredaran uang yang tidak terkontrol. Akibatnya, pernah terjadi US$ 1 setara dengan 300 triliun dolar Zimbabwe.

Bank sentral Zimbabwe sempat mengeluarkan uang kertas bernilai 100 triliun dolar Zimbabwe. Tidak heran karena 500 juta dolar Zimbabwe hanya cukup untuk membeli sepotong roti dan 50 juta dolar Zimbabwe setara dengan harga sebutir telur. Akhirnya sejak April 2009, mata uang dolar Zimbabwe ditinggalkan. Untuk transaksi sehari-hari, warga Zimbabwe menggunakan mata uang asing seperti Dolar AS, Euro, atau Rand Afrika Selatan.
Halaman 3 dari 4
(hds/DES)
Hide Ads