UN Swissindo menerbitkan voucher M1 yang diklaim bisa dicairkan di bank dan uangnya digunakan untuk melunasi utang berapa pun jumlahnya.
Menanggapi hal tersebut, perencana keuangan Aidil Akbar mengungkapkan masyarakat jangan percaya dengan aksi tipu-tipu yang dilakukan oleh lembaga abal-abal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aidil menjelaskan, jika memang tak mampu membayar utang di bank, nasabah bisa melakukan negosiasi pembayaran dengan pihak bank. Hal ini bisa meringankan beban nasabah namun cicilan tetap terbayar.
Menurut dia, negosiasi adalah salah satu cara yang wajib dilakukan jika sudah tidak mampu membayar cicilan. Karena antara nasabah dan bank akan lebih cepat menemukan jalan keluar.
"Sebenarnya bank itu fleksibel, kalau kita tidak mampu bayar kita negosiasi. Mereka kan butuh uang pokok dan bunganya kembali. Yang penting kita punya itikad baik untuk membayar," ujar dia.
Menurut Aidil, dalam mengelola keuangan baiknya utang maksimal 30% dari pendapatan per bulan. Akan lebih baik jika rasionya di bawah 30%. Hal ini untuk meminimalisir kegagalan pembayaran cicilan setiap bulannya.
Siapkan pos pos anggaran untuk bayar utang, kebutuhan konsumsi, transportasi, uang investasi dan kebutuhan lain.
Selain itu, bayarlah utang tepat waktu agar tidak mengulur waktu dan menunggak. Biasanya jika terlambat satu hari saja, bank akan mengenakan biaya denda dan penalti.
Berdasarkan penelusuran detikFinance, dari laman website swissindo.news UN Swissindo adalah sebuah lembaga yang mengklaim bisa membantu masyarakat untuk melunasi utang. Mereka menggunakan voucher M1 dan human obligation.
Sertifikat tersebut bisa diunduh secara gratis di website tersebut. Disediakan dalam beberapa versi bahasa mulai dari bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Prancis dan bahasa Laos.
Masih dari website tersebut, pengunduh juga diminta membawa voucher ke cabang Bank Mandiri terdekat untuk ditukarkan dengan uang tunai dan uang tersebut bisa digunakan untuk membayar utang.
Tiap penerima akan mendapatkan uang senilai US$ 1.200. Kemudian juga terdapat tayangan video berjudul NEO/UN Swissindo. Isi video menjelaskan jika UN Swissindo mampu melunasi utang-utang penduduk bumi. Kemudian ada sejumlah orang dari berbagai negara yang membacakan isi dari sertifikat M1 tersebut.